Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri sekaligus inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal menyoroti langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendaftarkan merek Partai Demokrat ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham atas nama pribadi.
Menurut Darmizal, tindakan SBY itu merupakan dorongan dari orang dekat yang ingin membuat malu keluarga Cikeas.
"Saya rasa ini memang sudah jalan dan petunjuk Tuhan, karena tanpa sengaja kami temukan pendaftaran tersebut, ketika Jubir PD KLB membuka link Dijen HKI untuk mencari sesuatu. Atas hal tersebut, saya melihat bahwa ada upaya dari orang dekat SBY, yang memberikan arahan atau masukan tidak tepat, yang tentu dampaknya akan membuat malu Cikeas," kata Darmizal melalui keterangannya, Senin (12/4/2021).
"Orang dekat SBY seperti Syarief Hasan sebagaimana pengakuannya yang sama-sama kita ketahui dari berbagai media, patut diduga sebagai pihak yang menjerumuskan SBY," imbuhnya.
Baca juga: Kubu Moeldoko: SBY Linglung Daftarkan Merek dan Lukisan Demokrat ke Dirjen Kekayaan Intelektual
Baca juga: AHY Masuk 5 Besar Capres Potensial, Ini Kata Politikus Demokrat
Darmizal menilai, pendaftaran Partai Demokrat ke Kememkumham oleh SBY atas nama pribadi adalah kejadian yang unik, bahkan mungkin sebagai yang pertama di Indonesia dan dunia.
Darmizal menganggap tindakan memalukan itu tentu akan sangat merugikan tidak hanya bagi SBY, tapi juga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) untuk jangka waktu yang panjang.
"Ini sangat paradoks dengan pengakuan Pak Bambang, pada tahun 2002-2003, SBY masih dikenal sebagai Pak Bambang atau Pak Sus. Ketika itu, sebagai Menkopolhukam, era Presiden Megawati. SBY, menjelaskan dengan tegas tidak terlibat sama sekali dalam pendirian Partai Demokrat. Belakangan SBY dan keluarganya justru mempertontonkan sikap yang sangat terbalik, yaitu seakan menjadi penguasa tunggal PD sepanjang masa," ucap Darmizal.
Lebih lanjut, baginya beruntung KLB Deli Sersang berjalan lancar dan sukses, yang menjadi solusi terbaik mengembalikan Partai Demokrat sebagai milik semua kader dan masyarakat Indonesia.
"Seharusnya SBY peka terhadap orang-orang di sekitarnya yang memberikan masukan ngawur. Lihat saja sekarang, banyak pihak yang berkomentar negatif atas tindakan tersebut. Ini tentu hal yang sangat memalukan, apalagi terhadap mantan Presiden yang berkuasa 10 tahun lamanya. Syarief Hasan harusnya sudah dicopot atas kejadian tersebut," kata Darmizal.