Ia juga pernah mendapatkan pendidikan militer di Royal Military Academy Sandhurst, Inggris.
Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, ia kembali ke tanah kelahirannya dan menjadi pilot di AU Uni Emirat Arab.
Kariernya berlanjut menjadi Amiri Guard, Penjaga Kepresidenan UEA.
Tahun 2003, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan resmi mengangkatnya menjadi putra mahkota Abu Dhabi.
Setahun kemudian, ia diangkat menjadi pangeran mahkota Abu Dhabi, tepatnya November 2004.
Tak berselang lama, tepatnya pada Januari 2005 ia diangkat menjadi deputi komandan tertinggi pasukan angkatan darat UEA
Sejak Desember 2004 ia juga menjadi ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi, yang mengurusi pengembangan dan perencanaan Emirat Abu Dhabi dan anggota Dewan Petroleum Tertinggi.
Ia juga menjabat sebagai penasihat khusus Presiden UEA, Khalifa bin Zayed Al Nahyan, kakaknya.
Ia juga merupakan kepala dewan untuk pengembangan ekonomi Abu Dhabi (ADCED), yang merupakan dewan penasihat kebijakan ekonomi di Abu Dhabi.
Dikenal Miliki Hubungan Baik dengan Jokowi
Sheikh Mohammed bin Zayed dikenal memiliki hubungan baik dengan Jokowi.
Ia berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Jokowi pada 24 Juli 2019.
Dalam pertemuan tersebut, tercapai kesepakatan investasi sebesar Rp 136 triliun.
Jokowi kemudian membalas kunjungan itu dengan datang ke Abu Dhabi pada 10 Januari 2020.