Dalam pertemuan itu, Sheikh Mohammed bin Zayed menyanggupi dana investasi di Indonesia sebesar 22,8 miliar dollar AS
Dikutip dari Sekretariat Kabinet, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan kesepakatan itu adalah satu deal terbesar mungkin dalam sejarah Indonesia dalam waktu singkat di negara Timur Tengah yaitu United Emirates Arab.
“Ini belum pernah ada deal sebesar ini. Dan lebih dari pada itu saya melihat tadi waktu tete a tete dan makan malam rombongan Bapak Presiden dengan, apa namanya, Crowned Princes."
"Pertemuan betul-betul sangat cair sekal, dan Muhammad bin Zayed ini menghormati Presiden Jokowi sebagai Big Brother dia,” kata Luhut kepada wartawan dalam konferensi pers di Emirate Palace, Abu Dhabi, UEA, Minggu (12/1) malam.
Nama Jokowi di UEA
Kedekatan keduanya juga terlihat dengan dinamainya sebuah jalan di Abu Dhabi dengan nama Jalan Presiden Joko Widodo pada 19 Oktober 2020 lalu.
Nama jalan tersebut tertulis dengan nama President Joko Widodo Street dalam Bahasa Inggris dan شارع الرئيس جوكو ويدودو dalam Bahasa Arab.
Dikutip dari Instagram KBRI Abu Dabhi, acara peresmian Jalan Presiden Joko Widodo dilakukan oleh Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Ia merupakan anggota sekaligus Chairman Abu Dhabi Executive Office.
Seremoni berlangsung di salah satu titik di ruas jalan yang diresmikan.
Kegiatan tersebut dihadiri Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Abu Dhabi.
Turut hadir pula sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri UEA dan Abu Dhabi Municipality.
Mereka bersama-sama menyaksikan penyingkapan tirai merah yang sebelumnya menutup nama jalan tersebut.
"Penamaan jalan Presiden Joko Widodo merefleksikan hubungan erat RI – UEA, sekaligus bentuk penghormatan (tribute) Pemerintah UEA kepada Presiden RI saat ini Joko Widodo dalam memajukan hubungan bilateral RI – UEA selama menjabat sebagai kepala negara," tulis keterangan KBRI Abu Dabhi.