News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KSP Moeldoko: Masih Ada Oknum di Pemerintahan yang Terima Suap dan Pungli

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut masih ada oknum di pemerintahan terlibat korupsi dan melakukan pemungutan liar (pungli).

Moeldoko mengatakan itu termasuk pekerjaan rumah (PR) Timnas PK untuk menutup celah korupsi di negeri ini.

“Dua tahun pelaksanaan Stranas (Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK)), di satu sisi masih banyak PR yang harus kita lakukan untuk menutup celah korupsi secara sistemik,” ujar Moeldoko dalam Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Tahun 2021-2022, Selasa (13/4/2021).

Dia juga menyinggung turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2020 berdasarkan survei Transparency Internastional Indonesia.

Dalam survei itu, IPK Indonesia turun tiga point dari 40 (2019) menjadi 37 (2020). Artinya posisi Indonesia turun dari posisi 85 (2019) menjadi 102 (2020) dari 180 negara yang dipersepsikan bersih dari korupsi.

Baca juga: Ganjar Pranowo Dorong Praktik Pencegahan Korupsi yang Baik di Daerah Diterapkan Secara Nasional

“Harus diakui kita masih menghadapi masalah dalam mengubah persepsi publik terhadap korupsi, adanya oknum di pemerintahan karena masih terjadi suap dan kick back, pungli dalam perizinan dan layanan publik, serta belum baiknya integritas sebagian oknum aparat penegak hukum,” jelasnya, seperti disiarkan langsung di Channel Youtube Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sering mengingatkan semua anggota Kabinet Indonesia Maju untuk tidak melakukan korupsi. Karena rakyatlah yang akan menjadi korban.

“Saya ingin mengingatkan arahan presiden yang sering disampaikan saat rapat terbatas kabinet yaitu untuk menciptakan sistem yang menutup celah korupsi. Jangan korupsi apapun atas hak rakyat,” ujar Moeldoko.

Selain itu Presiden Jokowi juga kata Moeldoko berpesan kepada para pejabat untuktidak menyalahgunakan kewenangan dan jangan mau disuap. Karena itu semua hanya akan menyengsarakan rakyat.

“Jangan menyalahkan kewenangan, jangan mau disuap serta jangan melakukan pungli karena pada dasarnya dan pada akhirnya yang menjadi korban ada rakyat,” tegasnya.

“Dan ini, kalimat ini seringkali diulang-ulang oleh Presiden. Untuk itu ini harus menjadi perhatian kita semuanya,” ucapnya.

Baca juga: Kata Moeldoko, Jokowi Berharap Menterinya Tak Ditangkap KPK Lagi

Karena itu dia mengingatkan agar para pejabat tidak berani mencoba melakukan korupsi.

Apalagi Moeldoko menyatakan pemerintah telah mempunyai strategi pencegahan yang kuat untuk membongkar tindakan korupsi di Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini