News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reshuffle Kabinet

FAKTA Reshuffle Kabinet Jokowi: Wapres Sudah Diajak Bicara, Daftar Menteri hingga Kata Pengamat

Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta dari isu reshuffle atau perombakan kabinet yang dikabarkan bakal dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.

Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini.

Kabar ini menguat setelah DPR RI menyetujui permintaan Jokowi untuk menggabungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). 

DPR juga mengesahkan pembentukan Kementerian Investasi yang diinginkan Jokowi.

Baca juga: Ngabalin Mengaku Belum Kantongi Rincian Reshuffle Kabinet

Seiring isu reshuffle kabinet itu, beredar pula nama-nama menteri yang dianggap layak diganti.

Dihimpun Tribunnews.com, Rabu (14/4/2021), berikut rangkuman terkait isu perombakan kabinet: 

1. Jokowi Sudah Ajak Wapres Diskusi

Terkait peluang reshuffle kabinet, Wakil Presiden Maruf Amin disebut sudah diajak diskusi oleh Jokowi.

Hal itu diungkap oleh Juru Bicara Wapres Maruf, Masduki Baidlowi.

"Tentu Wapres sudah rembukan, diajak rembukan oleh presiden," kata Juru Bicara Wapres Ma'ruf, Masduki Baidlowi dalam konfrensi pers secara daring, Senin (12/4/2021) kemarin.

Soal pembentukan kementerian baru, Masduki menyebut hal itu diperlukan untuk kepentingan di masa depan.

"Saya kira memang investasi itu penting ke depan."

"Tapi pembicaraan (masih) jauh, tidak bisa dibicarakan saat ini karena belum final, masih proses diselesaikan," sambung Masduki.

Kendati demikian, soal reshuffle, Masduki mengaku belum memperoleh kabar terkini.

"Nanti akan ada pembicaraan spesifik antara presiden dan wapres dan kalau semuanya clear baru dibicarakan," lanjutnya.

2. Ali Ngabalin Prediksi Reshuffle Pekan Ini

Tenaga ahli utama kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin memprediksi perombakan kabinet akan dilakukan oleh Jokowi pada pekan ini.

Prediksi itu didasarkan pada gaya kepemimpinan Jokowi yang cepat dalam mengambil keputusan.

"Dari biasanya, saya tahu dan beberapa kali saya ikuti Bapak Presiden tidak akan lambat mengambil keputusan."

"Dan beliau tidak memiliki ketergantungan dengan siapapun untuk mengambil satu keputusan yang tepat," kata Ngabalin, dalam tayangan Kompas TV, Selasa (13/4/2021).

Ngabalin pun membocorkan, reshuffle kabinet kali ini akan dilakukan dalam waktu dekat, tepatnya pada pekan ini.

"Dan tinggal kita tunggu waktunya dalam pekan ini," ungkapnya.

Baca juga: POPULER NASIONAL Jadwal Reshuffle Kabinet | Data CVR Sriwijaya SJ-182 Berhasil Diunduh

3. Menteri Baru untuk Kementerian Investasi

Dalam perombakan kabinet nanti dipastikan bakal ada satu menteri baru yakni Menteri Investasi.

Diperkirakan, Badan Koordinadi Peanaman Modal (BKPM) yang saat ini dipimpin Bahlil Lahadaila nantinya akan dijadikan Kementerian Investasi.

Sementara itu, penggabungan yakni Kemendikbud digabung dengan Kemenritek.

Belum diketahui apakah posisi ini bakal diisi Mendikbud saat ini Nadiem Makariem ataukah sosok lain. 

4. Daftar Menteri yang Layak Diganti Menurut Survei

Pekan lalu, Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei perihal kinerja menteri-menteri Jokowi. 

Survei itu mulai dari menteri yang kinerjanya memuaskan hingga menteri yang kinerjanya mengecewakan. 

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengungkapkan daftar ini dalam diskusi bertajuk "Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024".

Acara ini diselenggarakan di kanal YouTube MNC Trijaya pada Sabtu (10/4/2021) lalu.

Menurut Dedi, survei ini melibatkan 1.200 responden dan berjalan pada 10 Maret hingga awal April 2021.

Tim survei mengambil sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dedi mengatakan, tingkat akurasi data 97% dan persentase eror dalam pengambilan sampel 2,5%.

Adapun, nama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly muncul sebagai menteri yang dianggap paling layak di-reshuffle.

Setelahnya, muncul nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah.

"Ini kalau diasumsikan atau dikaji lebih dalam, nama-nama ini (yang dianggap layak reshuffle) sebetulnya adalah nama-nama yang berkaitan dengan program-program selama pandemi," jelas Dedi.

Baca juga: KSP Bocorkan Reshuffle Kabinet Pekan Ini, Ini Daftar Menteri Layak Direshuffle Menurut Survei

Sementara, tiga menteri perempuan menjadi menteri-menteri dengan kinerja paling memuaskan.

Di urutan pertama adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, lalu Menlu Retno Marsudi dan Mensos Tri Rismaharini.

Kemudian, Prabowo Subianto muncul dalam nama menteri paling terpopuler.

Nama Tito Karnavian dan Sandiaga Uno menjadi nama menteri terpopuler lainnya.

Berikut daftar menteri yang dianggap layak reshuffle:

1. Yasonna Laoly 54,0 persen

2. Ida Fauziah 46,0 persen

3. Zainuddin Amali 41,2 persen

4. Tjahjo Kumolo 34,0 persen

5. Johnny Plate 29,0 persen

6. Teten Masduki 28,5 persen

7. Syahrul Yasin Limpo 27,0 persen

8. Siti Nurbaya 23,8 persen

9. Airlangga Hartanto 19,3 persen

10. Arifin Tasrif 19,0 persen

11. Bintang Darmawati 15,0 persen

12. Sofyan Djalil 12,1 persen

13. Luhut Panjaitan 9,8 persen

14. Nadiem Makarim 9,7 persen

15. Muhadjir Effendy 9,1 persen

5. Pengamat Sebut Reshuffle Hanya Terbatas Dua Kementerian

Pengamat politik dan ketatanegaraan, Agus Riwanto menyampaikan, isu reshuffle kabinet muncul setelah Jokowi mengajukan nomenklatur perubahan kementerian.

"Isu reshuffle kabinet ini muncul setelah Pak Jokowi mengajukan nomenklatur perubahan baru penggabungan Kemenristek ke Kemendikbud."

"Kemudian penambahan baru Menteri Investasi, maka kemungkinan besar reshuffle akan dilakukan terhadap dua kementerian," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/4/2021).

Ia menyampaikan, penggabungan dua kementerian tersebut tentunya akan berdampak pada reshuffle Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

Kemudian, pasti juga ada penunjukkan menteri baru terkait pembentukan Kementerian Investasi.

"Pertama, penggabungan Kemenristek itu akan berdampak pada reshuffle Menteri Pendidikan," katanya.

"Kedua, akan ada kursi menteri baru, Menteri Investasi," jelas Agus.

"Saya enggak tahu Menteri Investasi itu diambil dari mana, tapi besar kemungkinan Kader PDIP yang memiliki reputasi soal itu," lanjutnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Larang Kabinetnya Gelar Buka Puasa Bersama dan Open House Saat Idul Fitri

Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UNS ini berujar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mandiri.

Sebab, lembaga tersebut tidak akan lagi bergabung dengan Kemenristek.

"Dulu jadi satu Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala BRIN, dijabat oleh Bambang Brodjonegoro," ungkapnya.

"Begitu Kemenristek ini dipindahkan ke Kemendikbud, maka BRIN itu akan mandiri nanti, akan ada yang namanya kepala BRIN."

"Jadi kemungkinan akan ada reshuffle penambahan kursi Menteri Investasi, dan kepala BRIN," terangnya.

Agus menyebut, sosok teknokrat akan dipilih Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Investasi dan Kepala BRIN.

"Menurut saya, ini juga akan diambil dari teknokrat yang mengetahui tentang aspek-aspek inovasi penelitian dan pengembangan."

"Jadi kita akan menemukan satu pola baru di dalam kementerian Jokowi ini, dua aspek yang tidak ada di dalam kementerian sebelumnya."

"Ada BRIN sebagai badan mandiri, juga Menteri Investasi yang spesifik," katanya.

"Karena dulu investasi tidak ada di kementerian, tapi di badan," ujar Agus.

"Itu beberapa aspek yang pasti soal reshuffle kabinet. Untuk kabinet yang sudah ada, ada 34 menteri yang ada di Jokowi ini saya belum melihat ada yang di-reshuffle," jelasnya.

(Tribunnews.com/Daryono/Inza Maliana/Nuryanti/Taufik Ismail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini