"Sebetulnya menteri-menteri milenial ini kan Presiden sudah tahu mereka miliki prestasi, termasuk Pak Bahlil, Menteri Mas Nadiem."
"Ini orang-orang berprestasi yang sudah diketahui Presiden, jadi enggak usah ragu," kata Ali saat dihubungi, Rabu (14/4/2021) lalu.
Baca juga: Reshuffle Harus Berdasarkan Kemaslahatan Bersama Bukan Sekadar Bagi-bagi Jabatan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sementara itu, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga ikut masuk dalam prekdiksi sebagai Menteri Investasi.
Terkait hal ini, Piter Abdullah menilai, Ahok cukup kompeten untuk mengemban tugas tersebut.
Namun, menurutnya, ada hal berat yang harus dihadapi Ahok untuk memacu investasi di Indonesia.
"Pak Ahok bisa jadi menteri yang bagus, tapi noise akan banyak terjadi kalau beliau yang jadi menteri investasi."
"Ahok juga sangat kontroversi yang tidak bagus nanti dampaknya sulit dalam upaya membangun koordinasi dengan semua pihak," ungkapnya, Sabtu (17/4/2021).
Serupa dengan Piter, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai, Ahok tidak akan pernah bisa menjadi menteri.
Pernyataan Refly Harun ternyata memiliki alasan khusus, di mana masa lalu Ahok yang membuatnya tak mungkin jadi menteri.
Hal itu disampaikan oleh Refly dalam kanal YouTube miliknya @Refly Harun, Jumat (16/4/2021).
"Mengenai Ahok, selama Undang-Undang Kementerian negara tidak diubah, maka selamanya itu pula Ahok tidak bisa menjadi menteri," kata dia.
"Spekulasi tentang Ahok itu tidak perlu lagi disebut-sebutkan terus-menerus," tambahnya.
Kemudian, Refly mengungkit masa lalu Ahok yang sempat ditahan karena kasus penistaan agama.