News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

Riwayat Kapal Selam KRI Nanggala 402, Dibuat Tahun 1977, Total Pernah 17 Kali Menembak Torpedo

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu. - Berikut riwayat dari Kapal Selam TNI KRI Nanggala 402, dibuat pada 1997 dan sudah menembakkan torpedo total sebanyak 17 kali.

Hingga kini, proses pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 masih berlangsung.

Kronologi Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang Kontak, Komunikasi Terakhir Terjadi Pukul 04.25

Kapal KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) dini hari, di Perairan Laut Utara Bali.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad, menceritakan kronologi kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak.

Riad menjelaskan, pada pukul 03.46, KRI Nanggala 402 melakukan penyelaman.

"Pukul 03.46 KRI Nanggala 402 melakukan penyelaman," kata Riad, diberitakan Tribunnews sebelumnya, Kamis (22/4/2021).

Kemudian, pada pukul 04.20, para awak kapal melaksanakan penggenangan peluncur torpedo.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Senin (19/4/2021). (Foto: Tribunnews.com/Gita Irawan)

"Kemudian pukul 04.00 melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8, bukan rudal," jelas Riad.

Lalu pada pukul 04.25, komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

Menurut Riad, saat akan dilaksanakan otorisasi peluncuran torpedo itulah KRI Nanggala 402 hilang kontak.

Baca juga: TNI AL Sebut Pasokan Oksigen Kapal Selam Nanggala 402 Aman untuk 53 Awaknya

Baca juga: KSAL Pantau Operasi SAR KRI Kapal Selam Nanggala 402, Ini Alutsista yang Dikerahkan

"Yang merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo."

"Di situlah komunikasi dengan Nanggala terputus," ungkap Riad menambahkan.

Di sisi lain, Riad juga meluruskan simpang siur informasi terkait proses pencarian kapal selam ini.

Seperti laporan yang menyebut ada pergerakan yang terdeteksi di bawah air oleh KRI Raden Eddy Martadinata (331) juga temuan minyak dan batu bara di sekitarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini