Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ka’bah (PP GPK) Thobahul Aftoni menyebut bahwa lebaran adalah momen spesial bagi santri.
Di saat inilah setelah satu tahun lamanya mondok di pesantren, para santri pulang ke rumah mereka masing-masing untuk liburan.
Ia meminta pemerintah memberikan dispensasi kepada santri untuk mudik dan jika perlu menyediakan fasilitas untuk pulang kampung tersebut.
Baca juga: Ketua Komisi X DPR: Orang Tua Murid Jangan Nekat Mudik Agar Sekolah Bisa Dibuka Juli
Sebelumnya, Pemerintah telah menerbitkan peraturan melarang mudik Lebaran 2021 selama 6-17 Mei 2021.
Aturan tertuang dalam Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 Satgas Penanganan Covid-19 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.
Kebijakan itu diperketat dengan dikeluarkannya Addendum atas SE Nomor 13 Tahun 2021. Pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dua pekan sebelum dan sepekan setelah masa peniadaan mudik, yakni 22 April-5 Mei 2021 dan 18-24 Mei 2021.
Menurut Aftoni, santri relatif lebih aman dari penularan Covid 19, sehingga tidak akan menularkan virus tersebut ke lingkungan kampung halaman.
“Para santri selama ini tinggal dalam komunitas pesantren yang lebih lebih terjada dari penyebaran virus Covid-19. Sehingga diyakini mereka tidak akan menularkan virus untuk keluarga dan kampung halaman mereka. Jadi pemerintah tidak perlu khawatir,” kata Aftoni dalam keterangannya, Sabtu (24/4/2021).
Aftoni menambahkan bahwa pada dasarnya selama ini santri telah melakukan karantina mandiri. Karaktina itu bukan hanya dilakukan dalam 4 hari, namun sepanjang tahun.
Baca juga: Cegah Lonjakan Penumpang Mudik, Bos Garuda: Jumlah Penumpang Kita Monitor
Dan secara umum terbukti belum ada penyebaran Covid-19 melalui kluster pesantren. Sebab para kyai dan pengurus pesantren selama ini telah mengantisipasi masuknya virus Covid 19 ke lingkungan pesantren.
“Padatnya kegiatan dan ketatnya peraturan yang diterapkan dalam sistem pendidikan di pondok pesantren membuat para santri sudah tidak memiliki waktu untuk berinteraksi dengan lingkungan luar pesantren. Para santri sudah terbiasa dengan hal itu. Sehingga pendidikan di pesantren merupakan sistem pendidikan yang paling aman terhadap penyebaran covid 19,” jelas Aftoni.
Aftoni yakin para santri akan bisa menjaga diri dan menerapkan protokol kesehatan selama libur lebaran. Liburan ini juga diperlukan untuk menambah semangat dan motivasi mereka ketika kembali ke pesantren habis lebaran.
“Kapan lagi para santri memiliki waktu untuk bertemu dengan orang tua beserta keluarga besarnya,” jelas Aftoni.
Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin juga telah meminta dispensasi agar santri bisa pulang ke rumah saat lebaran. Ma'ruf juga meminta agar santri tidak dikenai aturan larangan mudik.