TRIBUNNEWS.COM - Musibah yang menimpa KRI Nanggala-402 meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga para awak kapal.
Satu di antaranya adalah keluarga dari Mayor Laut Wisnu Subiyantoro.
Mayor Wisnu adalah satu di antara 53 awak kapal yang berada di dalam KRI Nanggala-402.
Ratih Wardhani, adik kandung Mayor Wisnu, mengungkapkan Mayor Wisnu adalah sosok yang sangat sayang dengan keluarga.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Istilah Subsunk dan On Eternal Patrol Jadi Trending di Twitter
Baca juga: Ibu Sertu Ryan Terus Berharap, Yakin Anaknya yang Hilang Bersama KRI Nanggala 402 Masih Selamat
Seluruh waktunya selalu ia habiskan untuk keluarga jika sedang tidak berdinas.
"Kakak saya itu sayang banget sama keluarga, jadi kalau misalnya sedang tidak bertugas pasti harinya dihabiskan dengan keluarga."
"Paling tidak kalau tidak keluar ya cuma di rumah. Tapi intinya dia selalu menghabiskan waktu sama keluarga, kalau lepas dinas," kata Ratih kepada Tribunnews.com, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Mengapa KRI Nanggala-402 Sulit Dideteksi? Mantan Komandan Korps Marinir Beberkan Alasannya
Baca juga: Nasib Awak KRI Nanggala-402 Tak Bisa Dipastikan, KSAL: Kita Tidak Bisa Menduga-duga Kondisinya
Diketahui Mayor Wisnu memiliki seorang istri dan dua orang anak.
Anak sulungnya saat ini sedang menjalani magang sebagai dokter muda di Rumah Sakit Angkatan Laut Surabaya.
Sementara si bungsu masih duduk di bangku kelas enam SD.
"Anaknya dua, istri satu. Yang sulung lagi magang dokter muda di RS Angkatan Laut Surabaya, yang kecil kelas enam SD lagi ujian," terang Ratih.
Baca juga: Sebelum Tenggelam, KRI Nanggala 402 Sempat Kirim Isyarat Tempur
Baca juga: Bantu Penyisiran KRI Nanggala-402, Armada Bantuan Asing Dikabarkan Tiba Hari Ini
Karier Mayor Wisnu Subiyantoro di TNI AL
Ratih menceritakan bagaimana awal mula Mayor Wisnu memulai kariernya sebagai prajurit TNI.
Awalnya Mayor Wisnu menempuh pendidikan di Sekolah Calon Bintara TNI AL.
Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan di Sekolah Calon Perwira.
Mayor Wisnu menyelesaikan pendidikannya sekitar tahun 1990 dan kini telah menyandang gelar Mayor.
Baca juga: Cerita Eks Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala 402 Saat Alami Black Out
Baca juga: Sajadah dan Serpihan Torpedo Terapung di Laut, KRI Nanggala 402 Dipastikan Tenggelam
Selain itu, Mayor Wisnu juga pernah menempuh pendidikan khusus untuk kapal selam.
"Jadi pertama kan dia diawali sama Secaba, lulus SMA. Beberapa tahun kemudian dengan Secapa, akhirnya beliau dari Secaba bisa ke Mayor. Dan juga ada pendidikan khusus untuk kapal selam," jelas Ratih.
Selama mengabdi sebagai prajurit TNI AL, Mayor Wisnu pernah ditugaskan di beberapa KRI.
Penugasan pertama Mayor Wisnu yakni di KRI Wilhelmus Zakaria Yohanes.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Diprediksi Ada di Kedalaman 850 Meter, KSAL: Menyulitkan Pengangkatan
Baca juga: Permintaan Khusus Ayah Kru KRI Nanggala-402 pada Kepala Desa: Mohon Diumumkan di Musala atau Masjid
Kemudian Mayor Wisnu dipindah tugasnya ke KRI Cakra dan kini bertugas di KRI Nanggala-402.
"Awal beliau berdinas di TNI AL itu pertama di KRI Wilhelmus Zakaria Yohanes, kemudian pindah ke KRI Cakra dan ini sekarang di KRI Nanggala," imbuhnya.
Selama berada di KRI Nanggala-402, Mayor Wisnu bertugas sebagai Kepala Departemen Mesin (Kadepsin).
Baca juga: Ketua DPR Minta Upaya Pencarian Awak KRI Nanggala 402 Dioptimalkan
Baca juga: Anaknya Ada di KRI Nanggala, Matroji Minta Faqihudin Didoakan di Seluruh Masjid Desa Pulotondo
Panglima TNI Sampaikan Rasa Prihatin Mendalam atas Tenggelamnya KRI Nanggala-402
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjanto, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali.
Hadi menyampaikan, seluruh keluarga besar TNI merasa sangat prihatin atas kejadian tersebut.
"Saya sampaikan bahwa kepada seluruh awak KRI Nanggala dan prajurit yang on-board di KRI Nanggala, saya sebagai panglima TNI dan atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam," katanya dalam konferensi pers dikutip melalui tayangan streaming KompasTV, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Temuan Serpihan Diduga karena Retakan di Badan Kapal Selam KRI Nanggala 402
Baca juga: Bukan Ledakan, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Mengalami Keretakan Besar
Marsekal Hadi juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk senantiasa memanjatkan doa agar proses pencarian kapal KRI Nanggala bisa terus dilaksanakan.
"Dan kita bersama-sama mendoakan supaya proses dari pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti yang kuat," tuturnya.
Hadi juga masih berharap hingga saat ini proses pencarian bagian kapal yang otentik masih bisa terus dilakukan.
Tak hanya itu dia juga memohon doa restu kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk kelancaran proses pencarian yang dilakukan tim penyelamat.
Baca juga: KSAL: Cadangan Oksigen di KRI Nanggala-402 Mampu Bertahan 5 Hari Jika Kelistrikan Baik
Baca juga: Selain KRI Nanggala, Ini 8 Kapal Selam dari Berbagai Negara yang Pernah Kecelakaan dan Tenggelam
"Bagian besar (kapal KRI) juga bisa ditemukan, dan saya mohon doa restunya kepada seluruh rakyat Indonesia," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, KRI Nanggala-402 telah dinyatakan sub-sunk (tenggelam) setelah ditemukannya bukti autentik milik kapal selam tersebut.
Terdapat lima jenis barang yang ditemukan tim SAR dan diyakini milik KRI Nanggala.
Di antaranya ada kepingan pelurus tabung torpedo berwarna hitam, kepingan pembungkus pipa pendingin, satu botol grase pelumas periskop kapal selam, potongan kecil spon-spon penahan panas, serpihan alas salat para ABK dan minyak solar di dalam botol yang diambil dari permukaan laut.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rizki Sandi Saputra)
Baca berita lainya terkait Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak.