TRIBUNNEWS.COM - Meski KRI Nanggala-402-402 belum ditemukan, keluarga Mayor Laut Wisnu Subiyantoro, satu diantara awak kapal selam buatan Jerman ini percaya semua pihak dan pemerintah telah berusaha maksimal dalam proses pencarian.
Hal tersebut disampaikan oleh Ratih Wardhani, adik kandung dari Mayor Laut Wisnu Subiyantoro kepada Tribunnews.com, Jumat (23/4/2021).
"Pemerintah dan semua pihak sudah berusaha semaksimal mungkin, kami tahu," kata Ratih.
Selama proses pencarian, Ratih dan keluarga hanya bisa menunggu dan berdoa untuk keselamatan Mayor Wisnu dan semua awak kapal KRI Nanggala-402.
Baca juga: Ibu Sertu Ryan Terus Berharap, Yakin Anaknya yang Hilang Bersama KRI Nanggala 402 Masih Selamat
Baca juga: Jokowi: Musibah KRI Nanggala-402 Mengejutkan Seluruh Rakyat Indonesia
"Kami cuma bisa menunggu dan berdoa, kami juga mengadakan persekutuan doa. Kebetulan kami nasrani, kami menggelar persekutuan doa di rumah ibu, di Gombong," ungkap Ratih.
Ratih pun tetap optimis KRI Nanggala-402 bisa ditemukan dan kakaknya bisa kembali berkumpul dengan keluarga.
"Kami berharap semuanya, kami tetap optimis bahwa KRI Nanggala-402 akan selamat dan terselamatkan," imbuhnya.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Istilah Subsunk dan On Eternal Patrol Jadi Trending di Twitter
Baca juga: Nasib Awak KRI Nanggala-402 Tak Bisa Dipastikan, KSAL: Kita Tidak Bisa Menduga-duga Kondisinya
Mengaku Syok saat Menerima Kabar tentang KRI Nanggala-402-402
Ratih dan keluarganya mengetahui kabar tentang musibah yang menimpa KRI Nanggala-402 ini pada Rabu (21/4/2021).
Kala itu, kakak iparnya atau istri dari Mayor Wisnu mendapat kabar dari kantor mengenai KRI Nanggala-402 yang hilang kontak.
Kabar tersebut sontak membuat keluarga syok.
"Itu hari Rabu petang, kan kakak saya domisili di Surabaya kalau saya di Kebumen. Kakak saya, istrinya dan anak-anak pertama dapat kabar dari kantor. Menyampaikan kabar dan menghubungi, kami tentu saja kami syok," terang Ratih.
Baca juga: Media Jepang Soroti Tenggelamnya Kapal Selam Nanggala 402 di Perairan Bali Indonesia
Baca juga: MUI Ajak Masyarakat Salat Gaib untuk Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402
Diketahui Mayor Wisnu terakhir memberi kabar kepada istrinya, Senin (19/4/2021), saat akan berlayar.
Mayor Wisnu juga berlayar seperti bekerja biasanya, mengingat ia juga sering berangkat berlayar.
"Terakhir kontak, kalau istri dan anak itu hari Senin kemarin, seperti biasa mau berangkat layar. Kan terlalu sering berangkat berlayar, seperti biasa kaya kerja biasa," ucap Ratih.
Sementara Ratih terakhir menghubungi kakaknya pada Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Berharap KRI Nanggala-402 Segera Ditemukan, Gubernur dan Kapolda Bali Gelar Upacara Pakelem
Baca juga: Mengapa KRI Nanggala-402 Sulit Dideteksi? Mantan Komandan Korps Marinir Beberkan Alasannya
Pada saat itu, Ratih menanyakan posisi kakaknya sedang berada di mana.
Namun karena sedang berada di laut Ratih kesulitan untuk berkomunikasi dengan kakaknya.
"Kalau dengan saya, terakhir kontak beliau tanggal 13 April 2021 kemarin. Tapi ternyata kesulitan juga komunikasi dengan beliau."
"Karena sedang di laut juga pada saat saya kontak saya tanya dimana posisi, di juga ternyata masih di laut. Tapi itu sudah pulang dan berangkat lagi kemarin Senin," sambungnya.
Baca juga: Sebelum Tenggelam, KRI Nanggala 402 Sempat Kirim Isyarat Tempur
Baca juga: Berat Terima Kenyataan sang Ayah Ada di KRI Nanggala-402, Putri Letda Munawir Ungkap Harapannya
Bukti Autentik Ditemukan, KRI Nanggala-402 Resmi Dinyatakan Sub-Sunk
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, tim pencarian dan penyelamatan (SAR) KRI Nanggala-402 menemukan sejumlah kepingan dan barang-barang di sekitar lokasi terakhir kapal selam tersebut turun ke air di perairan Bali.
Kepala Staf TNI AL (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan barang-barang tersebut diyakini memang bagian atau komponen yang melekat di dalam KRI Nanggala-402.
"Telah ditemukan beberapa kepingan dan barang-barang yang berada di sekitar lokasi terakhir kapal selam tersebut menyelam."
"Yang diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam," kata Yudo dalam konferensi pers operasi pencarian KRI Nanggala-402, Sabtu (24/4/2021).
Baca juga: Permintaan Khusus Ayah Kru KRI Nanggala-402 pada Kepala Desa: Mohon Diumumkan di Musala atau Masjid
Baca juga: KRI Nanggala-402 Diprediksi Ada di Kedalaman 850 Meter, KSAL: Menyulitkan Pengangkatan
Adapun terdapat 5 jenis barang atau komponen yang ditemukan oleh tim SAR, yakni:
- Kepingan pelurus tabung torpedo berwarna hitam;
- Kepingan pembungkus pipa pendingin;
- Satu botol grase pelumas periskop kapal selam;
- Potongan kecil spon-spon penahan panas;
- Serpihan alas salat para ABK;
- Minyak solar di dalam botol yang diambil dari permukaan laut.
Baca juga: AHY Ajak Bangsa Indonesia Panjatkan Doa untuk Awak KRI Nanggala 402
Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala Alami Keretakan Besar, KSAL Sebut 2 Kemungkinan Penyebabnya
"Yang hitam adalah pelurus tabung torpedo, kemudian yang tengah adalah untuk pembungkus pipa pendingin, kemudian botol warna oranye adalah grease untuk pelumasan periskop kapal selam."
"Kemudian yang sebelahnya adalah alas ABK yang biasa dipakai untuk salat. Ini diyakini oleh para mantan ABK KRI Nanggala-402, dan juga spon-spon ini adalah penahan panas pada pressroom. Ini harusnya spon besar tapi kecil-kecil keluarnya," jelas Yudo.
Disampaikan Yudo, dengan temuan serpihan otentik kapal selam KRI Nanggala-402 ini, operasi pencarian akan ditingkatkan dari isyarat sub-miss atau kapal selam hilang menjadi sub-sunk (kapal dinyatakan tenggelam).
Sehingga langkah berikutnya akan dilakukan upaya pencarian dan penyelamatan kepada para awak kapal selam Nanggala yang masih selamat.
"Dengan demikian, dengan adanya bukti otentik yang diyakini adalah milik KRI Nanggala-402 sehingga pada saat ini kita isyaratkan dari sub-miss kita tingkatkan menuju fase sub-sunk," tuturnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Danang Triatmojo)
Baca berita lainya terkait Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak.