Iwan yang sejak 1990 sampai tahun 2007 mengawaki kapal selam itu mengatakan Nanggala yang bertipe 206/1300 adalah tipe kapal selam yang sangat aman karena memiliki tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan.
KRI Nanggala 402, kata Iwan, memiliki enam tangki pemberat pokok di antaranya dua di bagian depan, dua di bagian tengah, dan dua di bahian belakang.
Selain itu, kapal tersebut juga memiliki tangki tahan tekan yang dapat digunakan untuk menghembus kapal sehingga bisa cepat naik ke permukaan.
Jika kapal akan tenggelam, dua jenis tangki tersebut dapat digunakan untuk mengapungkan kapal ke permukaan.
"Perlu rekan-rekan ketahui bahwa (tipe) 209/1300 ini merupakan kapal yang sangat safe untuk digunakan Angkatan Laut di mana pun di seluruh dunia," kata Iwan.
Iwan menjelaskan kapal tersebut juga dilengkapi dengan signal ejector atau pelontar sinyal yang dapat digunakan apabila kru kapal selam mengalami kedaruratan.
Alat tersebut, kata Iwan, biasa disebut pintu torpedo atau petor nomor 9.
"Mengapa kok kita tidak sampai menembakkan? Karena tadi, mungkin pergerakan yang sangat cepat sehingga tidak punya kesempatan untuk menembakkan.
Dapat dibayangkan, tidak sampai 10 detik sudah masuk ke dalam seratus meter.
Bagaimana bisa memikirkan hal yang sedemikian. Pegangan susah, apalagi hal demikian," kata Iwan.(tribun network/yud/git/dod)
Baca berita Keluarga Histeris, Lama Tak Pulang Begitu Dapat Kabar