TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak masyarakat Indonesia untuk belanja kuliner khas daerah menjelang Idul Fitri mendadak heboh.
Kehebohan muncul setelah Presiden menyebut salah satu kuliner khas Kalimantan Bipang Ambawang. Bipang Ambawang identik dengan Babi Panggang.
Makanan tersebut tidak tepat apabila dikaitkan dengan perayaan lebaran, karena babi merupakan makanan haram bagi umat muslim.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menjelaskan bahwa Bipang yang dimaksud Jokowi tersebut yakni Jipang, sejenis makanan yang terbuat dari beras.
"Ini BIPANG atau JIPANG dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. BIPANG atau JIPANG dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun," tulis Fadjroel dalam akun twitternya @fadjroeL.
Dikonfirmasi terpisah, Fadjroel enggan menjelaskan mengenai maksud pernyataan Presiden Jokowi tersebut. Menurut dia, masalah Bipang akan dijelaskan oleh Kementerian Perdagangan.
"Nanti akan ada penjelasan dari kementerian perdagangan," katanya, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Ahmad Basarah: Soal Bipang Ambawang, Niat Jokowi Hanya Ingin Promosi Produk Bangsa Sendiri
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa tidak ada maksud apapun dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan sejumlah kuliner nusantara termasuk di dalamnya Bipang Ambawang.
Lutfi meminta maaf bila ajakan promosi tersebut menyebabkan kesalahpahaman.
"Meskipun demikian kami dari Kemendag selaku penanggungjawab dari acara tersebut, sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan bapak presiden, kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terjadi kesalahpahaman," kata Mendag.
Mendag mengatakan niat dari pemerintah seperti yang disampaikan Presiden agar masyarakat bangga terhadap produksi dalam negeri termasuk kuliner khas daerah, dan menghargai keberagaman bangsa Indonesia.
Mendag menjelaskan maksud pernyataan Jokowi yang mempromosikan sejumlah makanan.
Menurut Mendag, maksud dari pernyataan Presiden tersebut untuk mengajak masyarakat Indonesia mencintai dan juga membeli produk lokal.
"Pernyataan bapak presiden tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indoensia yang terdiri dari beragam suku agama dan budaya, yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah, setiap makanan memiliki kekhasan, dan menjadi makanan favorit lokal," kata Mendag.