TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku masih membuka pintu apabila pemerintah ingin menggandeng mereka dalam arus balik lebaran 2021.
Diketahui pelarangan mudik lebaran 2021 membuat moda transportasi tak bisa berjalan.
Selain itu, usulan Organda untuk menggelar mudik yang terencana dan tertata tidak digubris pemerintah.
"Rasan rasan (pembicaraan, red) kami (di Organda), kami siap memberikan pelayanan arus balik, dengan terencana, tertata, dan terpantau," ungkap Ketua Organda DIY, Hantoro, dalam program diskusi Overview Tribunnews.com, Kamis (13/5/2021).
Hantoro menyebut arus mudik lebaran 2021 gagal.
Baca juga: Pos Penyekatan Puncak-Cianjur Jebol, Ribuan Pemudik Melintas Bebas
Sehingga, pemerintah perlu segera memikirkan persoalan arus balik.
"Arus mudik ini saya bilang gagal, nah bagaimana nanti arus baliknya."
"Nggak mungkin saudara kita yang pulang kampung atau mudik nggak balik ke kota lagi," ungkapnya.
Organda, lanjut Hantoro, berharap masih bisa digandeng pemerintah dalam kebijakan arus balik.
Organda juga siap untuk menaati segala aturan jika dilibatkan.
Baca juga: Sampaikan Ucapan Hari Raya Idul Fitri, Luhut Binsar Kembali Ingatkan Larangan Mudik
"Jadi saat pulangnya kami mengambil dari mana, tujuannya kemana, jumlah berapa, bagaimana aturannya, kami bisa," ungkap Hantoro.
"Kalau masih ada kesempatan berdiskusi, berpikir bareng, kita akomodir itu semua, kita tata bener," imbuhnya.
Diketahui, pemerintah memberlakukan kebijakan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
Moda transportasi yang dapat mengangkut masyarakat pun sangat dibatasi.
Namun, sejumlah kasus jebolnya penyekatan pemudik masih terjadi.
Sejumlah masyarakat yang nekat mudik kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi.
Berita terkait mudik lebaran 2021
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)