Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko menilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) adalah sesuatu yang remeh temeh dibandingkan penghargaan Satyalancana Wira Karya yang diterimanya dari Presiden Joko Widodo pada 2015.
Hal itu disampaikan Sujanarko, dalam Webinar bersama Tribunnews.com dengan Tema Polemik TWK Pegawai KPK Mereka Didepak Mereka Bicara, Selasa (18/5/2021).
Sujanarko masuk dalam daftar orang yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan dalam rangka alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Sejak KPK berdiri, Sujanarko menjelaskan, hanya tiga oramg yang memperoleh penghargaan tersebut, yakni dirinya, Abdullah Hehamahua, dan Ina Susanti.
Baca juga: Pimpinan KPK Pasrahkan Kepada Dewan Pengawas Laporan yang Dilayangkan 75 Pegawai KPK
“TWK itu remeh temeh. Pada 2015, saya dapat penghargaan dari Presiden namanya penghargaan Satyalancana Wira Karya. Selama KPK berdiri hanya tiga orang yang dapat, saya, Abdullah Hehamahua dan satu lagi Ina Susanti. Pada 2015, mereka semua sudah pensiun,” ujar Sujanarko dalam diskusi bersama Tribunnews.com dengan Tema “Polemik TWK Pegawai KPK: Mereka Didepak Mereka Bicara,” Selasa (18/5/2021).
Dia menggarisbawahi bunyi dari penghargaan itu adalah penerima penghargaan itu dianggap punya kontribusi yang sangat besar terhadap nusa dan bangsa.
Baca juga: Firli Bahuri Diminta Turun Tahta Jadi Wakil Ketua KPK
“Mosok penghargaan ini dikalahkan dengan tes yang abal-abal, yang nggak jelas,” ucapnya.
Karena itu, dia juga merasa bangga masuk dalam bilangan 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos TWK sebagai syarat alih status ASN.
Baca juga: Sikap Novel Baswedan ketika Jokowi Tolak 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Diberhentikan
Karena publik malah menilai positif dan mempersepsikan mereka sebagai pegawai yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai KPK.
“Masuk ke dalam 75 orang ini dan saya ikut bangga bersama-sama dengan 75 kawan-kawan, karena ternyata publik mempersepsikan yang 75 orang itu adalah pegawai-pegawai yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai KPK,” ucapnya.