TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah rumah sakit di berbagai provinsi di Indonesia melaporkan adanya kenaikan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran.
Sekjen Perhimpunan RS Indonesia (PERSI), Dr dr Lia G Partakusum SpPK MM MARS menuturkan, peningkatan jumlah kasus bervariasi, mulai dari di bawah 10 persen hingga lebih dari 50 persen.
Lia mengatakan, provinsi dengan kenaikan kasus di atas 50 persen adalah Provinsi Aceh dan Sulawesi Barat.
Baca juga: Update Corona: India Catat 26 Juta Kasus Infeksi Covid, 22 Juta Pasien Sembuh dan 3 Juta Kasus Aktif
Kenaikan 25-50 persen kasus Covid-19 terjadi di Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, dan Riau.
Kenaikan jumlah kasus 10-24 persen, katanya, terjadi di Provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, dan Jambi.
"Masih ada peningkatan juga seperti Bengkulu, Yogyakarta, Sumatera Selatan itu di bawah 10 persen," kata Lia dalam diskusi virtual, Kamis (20/5/2021).
Dari kenaikan tersebut, Lia merinci sekitar 80 persen pasien datang tanpa gejala sehingga tidak membutuhkan perawatan.
Namun 20 persen pasien lain membutuhkan perawatan karena mengalami gejala ringan, sedang, maupun berat
"Dan 5 persen di antara itu membutuhkan perawatan yang khusus. Kalau makin banyak jumlah pasien yang positif bisa dipastikan jumlah orang yang harus dirawat semestinya juga naik. Ini merupakan indikator," kata Lia.
Kenaikan angka kasus aktif selalu dibarengi dengan penggunaan tempat tidur di rumah sakit atau (BOR).
Sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19, pihak rumah sakit terus berkordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait kesiapan dan kesiapsiagaan.
"Sekarang huniannya sekitar 30 persen dengan kasus per hari empat ribuan. Tapi kalau naik terus sampai 7.000-8.000 kasus, itu yang dikhawatirkan apalagi diwaktu yang bersamaan," jelasnya.
Tinjau Wisma Atlet
Di hari yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo meninjau Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kunjungan ini untuk memastikan kesiapan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 paska libur lebaran 1442 Hijriah.
Menurut Doni, perlu kerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat dengan berbagai cara. Satu di antaranya dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri selama 5x24 jam bagi mereka yang melakukan perjalanan.