Megawati pun langsung menimpali, "Nggih. Pak Joko maturnuwun nggih. Sesuai seperti yang saya inginkan. Sekali lagi maturnuwun," ujar Mega dengan wajah yang begitu semringah.
Lukisan itu memang dititipkan Djoko kepada Ganjar.
Ganjar pun berangkat ke Jakarta pada Jumat (21/5/2021), khusus untuk menyerahkan lukisan itu kepada Megawati.
Ketika melihat lukisan, putri Bung Karno itu langsung tersenyum sumringah, bungah.
Nuansa hangat dan gembira itu digoreskan secara apik oleh perupa, Djoko Susilo di atas kanvas berukuran 150 x 150 cm.
Djoko mengisahkan, lukisan tersebut bisa lahir berkat surat tanggapan dari Megawati kepada Buya Syafii, yang menulis kolom di media massa tentang merawat kebhinekaan. Kepada Buya Syafii, kata Djoko, Megawati menambahkan pentingnya peran perempuan dalam merawat kebhinekaan.
"Lewat senyum ibu Megawati berbinar dan anak-anak di sekelilingnya itu saya hanya ingin menggambarkan kebhinekaan lewat sosok ibu dan anak-anak," kata Djoko Susilo, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Ganjar Datang, Kafe-kafe Kekinian Muncul di Dusun Girpasang
Tapi kenapa Djoko merasa ingin melukis Megawati? Menurutnya, sampai saat ini sosok perempuan di Tanah Air yang pernah menempati posisi tertinggi di Republik ini adalah putri sang proklamator tersebut.
Dengan alasan itu, menurutnya sangat relevan jika Megawati menjadi gambaran bagi ibu-ibu di negara ini.
"Beliau juga telah mengalami perjuangan yang luar biasa. Dan saya ingin lukisan itu sampai di tangan beliau. Akhirnya saya minta tolong Pak Ganjar untuk menyampaikan," katanya.
Djoko berharap dari lukisan itu bisa menginspirasi siapapun di tengah kehidupan negara yang majemuk ini. "Jangan tinggalkan ibu-ibu dan anak-anak dalam usaha merawat persatuan, merawat kebhinekaan," ujarnya.
Sementara itu, hingga saat ini, Ganjar belum memberi respons langsung atas ketidakhadirannya di acara PDIP.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com) (TribunJateng/mamdukh adi priyanto)