Selamat Merayakan Hari Raya Waisak Tahun 2021.
16. Jatuh adalah bagian dari kehidupan.
Bangkit kembali adalah hidup.
Semoga Buddha memberkati kita.
Selamat Hari Raya Waisak 2021.
17. Jika selama hidup kita meneladani perbuatan baik sang Buddha.
Maka pastilah kita akan mendapatkan kemuliaan lahir dan Bathin.
Selamat Hari Raya Waisak 2021.
18. Jangan berhenti tebar kebaikan dan cinta kasih sesama makhluk hidup juga alam sekitar.
Selamat Hari Raya Waisak 2021.
Semoga hidup Anda penuh dengan berkah.
19. Selamat hari Tri Suci Waisak untuk Umat Buddha
Doakan negeri tercinta ini supaya selalu kuat dan damai.
Bangkit Bersatu untuk Indonesia Maju.
20. Buddham Sharanam Gachami. Om Mani Padme Hum.
Semoga Sang Buddha memberi pencerahan pada Anda di jalan cinta, kedamaian, dan kebenaran.
Selamat Hari Raya Waisak bagi saudaraku yang beragama Budha.
Sejarah Singkat Hari Raya Waisak
Pada awalnya umat Buddha tidak percaya pada Tuhan yang menciptakan dunia dan seisinya.
Mereka percaya pada adanya ajaran seorang pria bernama Siddhartha Gautama yang juga dikenal sebagai Buddha.
Dikutip dari bbc.co.uk, Siddhartha Gautama diyakini sebagai pangeran yang lahir dari keluarga kaya di tempat yang sekarang disebut Nepal pada abad ke-5 SM.
Siddhartha Gautama menyadari bahwa kekayaan dan kemewahan tidak menjamin kebahagiaan.
Maka ia melakukan perjalanan sebagai orang suci tunawisma untuk belajar lebih banyak tentang dunia dan melihat penderitaan di dunia.
Setelah enam tahun belajar dan bermeditasi dalam perjalanannya, dia menjadi sadar secara spiritual dan mencapai tujuannya untuk menemukan makna dalam hidup dan ini disebut sebagai sebuah pencerahan.
Pada saat ini, dia menjadi Buddha dan selama sisa hidupnya dia mengajari para pengikutnya tentang pengalamannya.
Buddha dimaknai sebagai gelar, bukan nama, yang berarti yang tercerahkan atau yang telah bangkit.
Dari kisah tersebut, maka Waisak dirayakan setahun sekali.
Tanggal Waisak berubah setiap tahun karena terjadi pada saat bulan purnama pertama dari bulan lunar kuno Waisak, yang biasanya jatuh pada bulan Mei atau awal Juni.
Di Indonesia perayaan Waisak berpusat di Candi Buddha terbesar di dunia, yaitu Candi Borobudur.
Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur biasanya dibagi menjadi tiga tahapan.
Pertama dimulai dengan prosesi pengambilan air berkat di mata air Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor yang dilakukan menggunakan sumber api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan.
Kemudian dilanjutkan dengan ritual Pindapatta, yaitu ritual yang diberikan secara khusus kepada umat untuk berbuat kebajikan.
Dan yang terakhir Samadhi, dilakukan pada detik-detik menjelang puncak bulan purnama.
Pada puncak perayaannya, umat Buddha akan berkumpul menyalakan lilin dan memasukkannya ke dalam lampion atau lentera.
Lentera ini nantinya akan dilepas secara bersama-sama sehingga akan terlihat sangat indah di tengah gelapnya langit malam.
Tujuan pelepasan lentera atau lampion dilakukan agar doa umat Buddha dapat segera terkabul.
Baca berita terkait hari raya Waisak lainnya
(Tribunnews.com/ Dipta/ Sri Juliati/ Lanny Latifah)(GridPop.ID/Septiana Hapsari)