News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapan Hari Terakhir Puasa Syawal 2021? Bolehkah Mengqadha Puasa Syawal di Bulan Lain?

Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi puasa Syawal - Dalam artikel ini terdapat ulasan mengenai bolehkah mengqadha puasa Syawal di bulan lain?

TRIBUNNEWS.COM - Berikut jadwal puasa enam hari atau puasa Syawal 2021.

Dalam artikel ini juga terdapat penjelasan mengenai bolehkah mengqadha puasa Syawal di bulan lain.

Puasa Syawal dilaksanakan mulai dari tanggal 2 pada bulan Syawal.

Untuk puasa sunnah Syawal harus dilaksanakan selama enam hari selama bulan Syawal.

Baca juga: Puasa Syawal Harus Dikerjakan Berurutan? Simak Penjelasannya, Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa

Baca juga: BACAAN Niat Puasa Senin Kamis dalam Bahasa Arab dan Latin, Ini Manfaat Puasa Senin Kamis

Oleh karena itulah puasa Syawal juga identik dengan sebutan puasa enam atau puasa enam hari.

Bagi yang belum sempat melaksanakan puasa Syawal, sebaiknya harus tahu dulu batasan terakhir supaya bisa menghitung waktunya.

Lantas kapan batas terakhir puasa Syawal 2021?

Dikutip dari wartakotalive.com, berikut jadwal puasa Syawal 2021:

Ilustrasi puasa Syawal (bbcgoodfood.com)

Jadwal Puasa Syawal 2021

Seperti biasa puasa Syawal dilaksanakan mulai dari tanggal 2 pada bulan Syawal.

Dengan Idul Fitri 2021 jatuh pada Kamis 13 Mei 2021, maka waktu mulai dibolehkannya jadwal puasa Syawal 2021 akan dimulai pada Jumat 14 Mei 2021.

Dilangsungkan selama 6 hari penuh di bulan Syawal, pelaksanaannya bisa di tanggal lainnya selama masih di bulan Syawal.

Adapun untuk hari terakhir yakni di 29 Syawal 1442 H ada di 10 Juni 2021.

Meski puasa enam hari di bulan Syawal sangat dianjurkan, namun terdapat sebagian orang yang tidak bisa melakukan puasa Syawal karena ada udzur tertentu, seperti sakit dan lainnya.

Jika tidak bisa puasa enam hari di bulan Syawal, bolehkah mengqadanya di bulan lain?

Mengqadha Puasa Syawal di Bulan Lain

Dikutip dari bali.kemenag.go.id, puasa Syawal berakhir seiring berakhirnya bulan Syawal, tetapi dianjurkan untuk mengqadanya.

Menurut para ulama, mengqadha puasa Syawal di bulan lain, seperti mengqadanya di bulan Dzuqa’dah, hukumnya boleh.

Jika tidak bisa puasa enam hari di bulan Syawal, maka tidak masalah mengqadanya di bulan lain.

Bahkan menurut Syaikh Al-Nawawi, mengqada puasa enam hari di bulan Syawal adalah dianjurkan.

Karena itu, bagi orang yang tidak bisa puasa enam hari di bulan Syawal karena sebab tertentu, seperti karena sakit, dan sebab lainnya, maka dianjurkan baginya untuk mengqada puasa Syawal tersebut di bulan lain, dan sangat dianjurkan untuk mengqadanya di bulan Dzulqa’dah.

Salah satu puasa tahunan adalah puasa enam hari di bulan Syawal sekalipun orang itu tidak mengetahuinya, menafikannya, atau melakukan puasa nadzar, atau puasa sunnah lainnya, atau puasa qada Ramadan atau lainnya.

Tetapi, kalau ia melakukan qada puasa Ramadan di bulan Syawal dan ia sengaja menunda enam hari puasa hingga Syawal berlalu, maka ia tidak mendapat keutamaan sunnah Syawal sehingga ia berpuasa sunnah Syawal di bulan Dzulqa’dah.

Niat Puasa Syawal

Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Tata Cara Puasa Syawal

Puasa 6 hari di bulan Syawal secara umum sama dengan puasa lainnya.

Puasa Syawal diawali dengan niat, makan sahur, dan kemudian berbuka puasa.

Dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Sukabumi, ummi.ac.id, berikut ini tata cara dan ketentuan puasa Syawal:

1. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal dilakukan selama enam hari.

Lafaz hadis di atas adalah:

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh. (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, "Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal." (Syarhul Mumti’, 6: 464).

2. Diutamakan dikerjakan berurutan

Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan.

Tetapi jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."

3. Usahakan untuk Mengganti Utang Puasa Ramadhan Lebih Dulu

Jika memiliki utang puasa Ramadhan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qodho' puasa).

Hal ini berdasarkan penjelasan Ibnu Hambali dalam kitab Lathoiful Ma’arif.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, "Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Begitu pula beliau mengatakan, "Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan." (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

(Tribunnews.com/Nadya) (Wartakotalive.com/ Dian Anditya Mutiara)

Berita terkait puasa Syawal 2021

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini