TRIBUNNEWS.COM - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief ikut berkomentar soal polemik yang tengah dialami Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lembaga anti-rasuah ini masih menjadi sorotan, sejak beberapa penyidik senior yang mumpuni tak lolos dalam ujian Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Menanggapi hal itu, Andi bahkan menyinggung kondisi KPK pada zaman kader Demokrat menjabat sebagai Presiden.
Walaupun tak menyebutkan nama secara gamblang, disinyalir yang ia maksut adalah saat zaman kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: TNI-Polri Jaga Ketat Gedung Merah Putih KPK Jelang Pelantikan Pegawai Jadi ASN
Ia mengatakan, pada zaman SBY, kekuatan partainya di Gedung Parlemen bisa menjaga KPK.
"Kawan-kawan KPK yang militan, dulu dalam berbagai ujian, kekuatan kami 21% di Parlemen dengan kader menjabat Presiden mampu menjagamu," ucapnya, dikutip dari Twitter, @Andiarief__, Senin (31/5/2021).
Andi menyebut, saat ini pejuangan pegawai KPK dalam memberantas korupsi sedang terancam.
Melihat beberapa penyidik KPK yang sedang memegang kasus korupsi besar, masuk ke dalam daftar 75 pegawai tak lolos TWK.
Baca juga: 700 Pegawai Lolos TWK Kompak Tak Hadiri Pelantikan jadi ASN, Bagaimana Kerja KPK Setelahnya?
Dalam cuitannya, Andi seperti memberi sinyal bahwa partainya akan kembali duduk di kursi parlemen pada tahun 2024, dan kembali menguatkan KPK.
"Kami tahu saat ini perjuangan berantas korupsi sedang terancam. Tunggu kami di 2024. Kembali kuat bersama Demokrat," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, TWK merupakan bagian dari alih status pegawai KPK ke ASN sebagai konsekuensi disahkannya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK.
Dari 1.349 pegawai KPK yang mengikuti tes, tersaring 75 tak dapat lulus TWK dan gagal menjadi ASN.
Baca juga: 700 Pegawai KPK Kompak Minta Pelantikan Sebagai ASN Ditunda: Ini Bentuk Solidaritas
Dalam perkembangannya, dari 75 pegawai yang dinyatakan tidak lulus TWK tersebut, 51 diantaranya diberhentikan dan 24 pegawai akan dibina kembali.
Berikut daftar sebagian nama-nama pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan:
1. Sujanarko
2. Ambarita Damanik
3. Arien Winiasih
4. Chandra Sulistio Reksoprodjo
5. Hotman Tambunan
6. Giri Suprapdiono
Baca juga: Jelang Pelantikan Pegawai KPK Jadi ASN, Direktur yang Tak Lolos TWK Posting Tulisan di Twitter
7. Harun Al Rasyid
8. Iguh Sipurba
9. Herry Muryanto
10. Arba'a Achmadin Yudho Sulistyo
11. Faisal Djabbar
12. Herbert Nababan
13. Afief Yulian Miftach
14. Budi Agung Nugroho
15. Novel Baswedan
16. Novariza
17. Budi Sokmo Wibowo
18. Sugeng Basuki
19. Agtaria Adriana
20. Aulia Postiera
21. Praswad Nugraha
22. March Falentino
23. Marina Febriana
24. Yudi Purnomo
25. Yulia Anastasia Fu'ada
26. Andre Dedy Nainggolan
27. Ahmad Fajar
28. Airien Marttanti Koesniar
29. Juliandi Tigor Simanjuntak
30. Nurul Huda Suparman
31. Rasamala Aritonang
32. Andi Abdul Rachman Rachim
33. Nanang Priyono
34. Qurotul Aini
35. Hasan
36. Rizki Bayhaqi
37. Rizka Anungnata
38. Candra Septina
39. Waldy Gagantika
40. Abdan Syakuro
Baca juga: 1.271 Pegawai KPK Dilantik Jadi ASN Besok, Hanya 53 Orang yang Bakal Hadir Langsung
41. Ronald Paul
42. Panji Prianggoro
43. Damas Widyatmoko
44. Rahmat Reza Masri
45. Benydictus Siumlala Martin Sumarno
46. Adi Prasetyo
47. Ita Khoiriyah
48. Tri Artining Putri
49. Christie Afriani
50. Rieswin Rachwell
51. Samuel Fajar Hotmangara Tua Siahaan
52. Wisnu Raditya Ferdian
53. Teuku Rully
54. JN
55. EO
56. YA
57. DT
58. FP
59. NL
60. SD
Baca juga: Polemik TWK KPK, Ketua PP Muhammadiyah: Jangan Ada Bias hingga Politisasi dari Pihak Manapun
61. GS
62. UK
63. IA
64. TT
65. HN
66. RN
67. SA
68. AR
69. KN
70. DW
71. NM
72. AM
73. IN
74. TP
75. RD
Sejumlah nama tak ditampilkan redaksi demi alasan keamanan.
Baca berita polemik KPK lainnya
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Ilham Rian Pratama)