- Muntah
- Penyakit pernapasan yang parah (sesak napas, kesulitan bernapas, pneumonia, gagal napas)
- Perubahan neurologis (perubahan status mental, kejang)
Namun, virus flu burung tidak dapat didiagnosis dengan tanda dan gejala saja.
CDC mengatakan pengujian laboratorium diperlukan, biasanya melalui swab yang dikumpulkan dari saluran pernapasan bagian atas orang yang terinfeksi.
Untuk pengobatan virus flu burung, CDC merekomendasikan penghambat neuraminidase, seperti oseltamivir, peramivir, dan zanamivir (sejenis obat antivirus yang dapat membekukan reproduksi virus).
Adapun, cara terbaik untuk mencegah virus flu burung adalah menghindari paparan seperti kontak langsung atau dekat dengan unggas yang terinfeksi.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Tiara Shelavie, Kontan.co.id/Prihastomo Wahyu Widodo)
Simak berita lain terkait Flu Burung H10N3