Polling pendahuluan kandidat calon presiden (capres) yang dilakukan Jaringan Informasi Rakyat (Jari Rakyat) menempatkan empat nama yang bersaing ketat sebagai kandidat capres potensial.
Terdapat 14 nama yang diikutsertakan dalam poling tersebut, seperti Abdul Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Moeldoko, Puan Maharani, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Tito Karnavian, dan Tri Rismaharini.
Dari 14 nama yang masuk poling pendahuluan capres 2024, ada empat nama elite nasional yang bersaing ketat.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar 15,9 persen, Ketua Umum Partai Demokrat AHY 29,2 persen, Gubernur DKI JAkarta Anies Baswedan 17,9 persen, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 19,5 persen.
Selebihnya, Airlangga Hartarto (0 persen), Budi Gunawan (1,5 persen), Erick Thohir (2,6 persen), Moeldoko (0 persen), Puan Maharani (1,5 persen), Prabowo Subianto (9,7 persen), Ridwan Kamil (5,6 persen), Sandiaga Uno (3,6 persen), Tito Karnavian (4,1 persen), dan Tri Risma Harini (2,1 persen).
Koordinator Nasional Jari Rakyat, Prasetyo mengatakan poling pendahuluan ini merupakan upaya untuk menjaring sejauh mana atensi suara rakyat terhadap Capres pilihannya.
Menurut Prasetyo, munculnya nama AHY dengan perolehan 29,2 persen suara sementara dapat menunjukkan bahwa masyarakat sedang mencari alternatif pilihan.
Selain itu, figur Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga dalam hasil poling sementara ini, lanjut dia, relatif sama dengan hasil survei beberapa lembaga.
Baca juga: Polling Capres Jari Rakyat: AHY, Ganjar, Anies dan Gus AMI Bersaing Ketat
Namun demikian patut dicermati nama Gus AMI atau Muhaimin Iskandar dalam posisi lima besar menjadi sorotan tersendiri.
Menanggapi hasil itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menegaskan bahwa banyak desakan dari kalangan bawah dan juga sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di berbagai daerah agar partainya mencapreskan Gus AMI pada Pilpres 2024 mendatang.
”Banyak desakan kepada Ketua Umum PKB Gus Ami, dan desakan itu karena beliau dianggap satu-satunya representasi tokoh dari NU (Nahdlatul Ulama-Red),” kata Jazilul dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/5/2021).
Wakil Ketua MPR ini menambahkan, sampai saat ini PKB terus menjalin komunikasi dengan partai lain guna menyamakan pandangan guna bisa menjalin koalisi.
Sebab Gus Ami maju tidak bisa sendirian mengusungnya karena keterbatasan suara yang dimiliki PKB.
”Harus memenuhi syarat administratif 20 persen suara. Itu syarat administratif dan PKB memiliki 10 persen suara. Tentu sesuai dengan visi yang diusung PKB selama ini,” jelasnya.