TRIBUNNEWS.COM - Ketua Cyber Indonesia, Aulia Fahmi, turut menanggapi permintaan maaf Haikal Hassan setelah mengkritik pelaksanaan haji 2021.
Fahmi menilai, sah-sah saja bagi Haikal Hassan untuk minta maaf.
Namun, yang perlu ditekankan adalah, permintaan maaf tidak bisa menghapus perbuatannya.
"Kalau minta maaf sih sah-sah aja, cuma permintaan maafnya itu tidak menghapus perbuatannya," kata Fahmi dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Haikal Hassan Dilaporkan Polisi Atas Dugaan Penyebaran Berita Hoaks dan Ujaran Kebencian Soal Haji
Fahmi mengatakan, tidak menutup kemungkinan permintaan maaf Haikal Hassan ini bisa menjadi tolak ukur hakim, terutama dalam meringankan hukuman terhadap Haikal Hassan.
"Mungkin nanti di persidangan, permintaan maaf tersebut bisa menjadi tolak ukur hakim dalam meringankan hukumannya," tambahnya.
Baca juga: Ace Hasan Tanggapi Surat Dubes Arab Saudi, Bantah Sebut 11 Negara Sudah Dapat Kuota Haji
Diketahui sebelumnya, penceramah Haikal Hassan Baras mengungkapkan permohonan maafnya seusai mengkritik Pemerintah Indonesia terkait penundaan ibadah haji 2021.
Permohanan maaf tersebut disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @haikal_hassan, Sabtu (5/6/2021) dini hari.
"Oohh maaf, jadi begini?...Saudi BELUM memutuskaaaann...,'' tulis Haikal.
Dalam cuitan permintaan maafnya, Haikal juga mengutip artikel berita dari Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).
Baca juga: OKI Diminta Ambil Alih Pengelolaan Haji Agar Lebih Profesional
Cuitan Haikal Hassan Membuat Gaduh
Diketahui sebelumnya, Haikal Hassan sempat memberikan kritikan kepada keputusan pemerintah dalam menunda pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia.
Dalam kritikannya, Haikal juga menyebutkan RRC, HRS, serta Dana Haji.
Kritikan tersebut Haikal tulis pada Jumat (4/6/2021) pagi.