News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Perlu Sinergi yang Baik antara Pemerintah dan Masyarakat untuk Redam Lonjakan Kasus Covid-19

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satgas Covid-19 kembali melakukan penelusuran atau tracing dengan swab PCR kepada warga sekitar Taman Pintar Kayu Putih, Jakarta Timur, Selasa (8/6/2021). Sebelumnya satgas sudah melakukan tracing kepada 48 warga dengan hasil negatif, pihak Polsek Pulogadung juga telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada warga. Tracing terus ditingkatkan oleh pemerintah untuk mengetahui penyebaran Covid diantara warga dan antisipasi Covid-19 varian baru. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan para pemangku kepentingan dan masyarakat di daerah harus mampu menumbuhkan sinergi yang baik dalam mengatasi lonjakan kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah.

"Klaster penularan Covid-19 pasca-Lebaran di sejumlah daerah harus segera diketahui luasan penyebarannya lewat peningkatan pelacakan kontak dan testing yang masif. Perlu sinergi yang baik antara masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk merealisasikan hal itu," kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Empat Kecamatan Bangkalan Melonjak

Menurut Lestari, upaya masif testing dan pelacakan kontak (tracing) untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 di sejumlah daerah memerlukan dukungan semua pihak.

Para pemangku kepentingan, kata dia, harus mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat agar bersedia terlibat aktif dalam upaya pelacakan kontak (tracing) dan testing yang dilakukan secara masif.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 8 Juni 2021: 6.294 Kasus Baru, Total Kasus 1.869.325

Di sejumlah daerah, jelas Rerie, saat ini sedang berupaya mengendalikan ledakan jumlah kasus positif Covid-19 antara lain seperti di Kudus, Jawa Tengah; Bangkalan, Madura, Jawa Timur; serta Bandung, Jawa Barat.

Namun, ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kecepatan pengendaliannya belum secepat penyebaran virusnya. Karena, sejumlah daerah di sekitar kota-kota tersebut mulai mengalami peningkatan kasus positif Covid-19.

Petugas Gugus COVID-19 merapikan tempat untuk isolasi mandiri di Gedung Sasana Krida Karang Taruna RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2021). Penyediaan ruang isolasi mandiri ini merupakan inisiatif dari warga karna melihat angka kasus positif Covid-19 yang semakin tinggi, menurut Sekretaris RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Moch Yahya Gedung ini disiapkan untuk antisipasi bila Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan penuh dan Gedung ini memiliki fasilitas lima bed dengan jarak tiap bed dua meter. Kemudian wadah tempat pakaian, sendal jepit, keset, tissue serta hands sanitaiser. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

"Berdasarkan catatan Pemprov Jawa Tengah saat ini tercatat delapan daerah berstatus zona merah antara lain Kabupaten Kudus, Jepara, Pati, Demak, Grobogan, Sragen, Brebes dan Kabupaten Tegal," jelas Lestari.

Selain ledakan kasus di Bangkalan, Madura, di Jawa Timur, laman resmi http://infocovid19.jatimprov.go.id mencatat sebaran Covid-19 yang tinggi antara lain terjadi di Kabupaten Madiun, Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, Trenggalek dan Banyuwangi. Sedangkan di Jawa Barat tercatat dua zona merah yaitu Bandung Barat dan Ciamis.

Lestari menilai, sinergi yang baik antara pemangku kepentingan di sejumlah daerah dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus korona itu.

"Selain bersinergi dalam memperlancar proses testing dan tracing, perlu juga bersinergi dalam bentuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, oleh masyarakat dalam keseharian," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini