News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Itu Zaman Praaksara? Ini Pengertian dan Pembagian Zaman Praaksara Berdasarkan Geologi

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perkiraan Wajah Manusia Purba 700,000 tahun yang ditemukan di Indonesia. (ABC/University of Wollongong: Dr Susan Hayes) - Berikut adalah pengertian zaman pra-aksara dan pembagian zaman pra-aksara berdasarkan geologi.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah pengertian zaman praaksara dan pembagian zaman praaksara berdasarkan geologi.

Kehidupan manusia berkembang dari waktu ke waktu.

Tentunya kehidupan manusia saat ini sangat berbeda dengan kehidupan di masa lalu.

Kehidupan manusia itu berkembang secara bertahap dari kehidupan pra-aksara (pra-sejarah) sampai pada kehidupan masa aksara (sejarah).

Baca juga: Kerajaan Majapahit: Sejarah, Raja-Raja yang Pernah Memerintah, Puncak Kejayaan dan Peninggalan

Pengertian Masa Pra-Aksara

Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara.

"Pra" artinya sebelum dan "Aksara" berarti tulisan.

Jadi, masa pra-aksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan.

Dalam buku modul Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud, dijelaskan masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan.

Masa praaksara disebut juga dengan masa pra-sejarah, yaitu suatu masa dimana manusia belum mengenal tulisan.

Adapun masa sesudah manusia mengenal tulisan disebut juga dengan masa aksara atau masa sejarah.

Kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan oleh manusia yang hidup pada waktu itu.

Peninggalan tersebut dapat berupa artefak dan fosil.

Artefak wujudnya berupa benda-benda purbakala.

Sementara itu, fosil yang berupa sisa-sisa tulang belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang sudah membatu, dapat membantu pada kita mengenai pertumbuhan fisik manusia pada masa pra-aksara.

Baca juga: INI Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila yang Diperingati Setiap Tanggal 1 Juni

Pembagian Zaman Pra-Aksara Berdasarkan Geologi

Menurut Ilmu Geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi), perkembangan bumi terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.

1. Arkaikum

Zaman Arkaikum berumur kurang lebih 2500 juta tahun.

Pada saat itu bumi masih belum dingin dan udara masih panas sekali.

Kulit bumi masih dalam proses pembentukan sehingga belum ada tanda-tanda kehidupan.

2. Palaeozoikum

Zaman ini diperkirakan berumur 340 juta tahun.

Pada zaman ini sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan, binatang-binatang yang kecil (mikro arganisme) sudah ada.

Juga binatang yang tidak bertulang punggung, bahkan beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil sudah mulai ada.

Karena keadaan bumi masih berubah-ubah maka keadaan kehidupan masih sulit untuk meningkat.

3. Mesozoikum

Zaman ini berumur kira-kira 140 juta tahun.

Pada zaman ini kehidupan di bumi semakin berkembang.

Binatang-binatang pada masa itu mencapai bentuk yang besar sekali.

Antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus panjangnya 30 meter.

Zaman ini disebut pula dengan zaman reptil, karena pada zaman jenis binatang reptil yang paling banyak sekali.

4. Neozoikum atau Kenozoikum

Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta tahun.

Keadaan bumi pada zaman ini menjadi baik.

Perubahan cuaca tidak begitu besar walaupun zaman es masih ada.

Zaman ini dibagi menjadi beberapa zaman, antara lain:

a. Tertier

Pada zaman ini ditandai dengan semakin berkurangnya binatang raksasa, famili binatang menyusui sudah mulai ada.

Beberapa jenis monyet dan kera telah mulai hidup.

b. Kwarter

Zaman kwarter berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu.

Pada zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan manusia.

Bagian-bagian zaman ini disebut dengan istilah kala.

Zaman ini dibagi dalam dua bagian yaitu kala plestosin dan kala holosin.

Sumber Buku:

Dwi L. Amurwani, dkk. 2014. Sejarah Indonesia SMA/MA SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Berita Terkait Lainnya

(Tribunnews.com/Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini