Misi operasi udara selanjutnya adalah Operasi Udara Perlawanan menggunakan delapan pesawat tempur yakni empat F-16 C/D dan empat Hawk 100/200.
Operasi udara tersebut melaksanakan tugas khusus guna mengamankan manuver pasukan kawan yang ada di darat.
Pesawat-pesawat tersebut dalam posisi konfigurasi siap tempur guna memastikan musuh sudah tidak memiliki kemampuan melanjutkan pertempuran.
Setelah keunggulan udara diraih, selanjutnya dilaksanakan Operasi Mobilitas Udara berupa Operasi Angkutan Udara guna menerjunkan prajurit Wing I Paskhas dalam melaksanakan Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara.
Penerjunan pasukan dilaksanakan oleh dua pesawat C-130 Hercules dan 2 pesawat CN-295.
Pada perebutan pangkalan udara tersebut prajurit Korphaskas menggunakan sejumlah senjata diantaranya adalah rudal QW-3 yang dapat menghancurkan pesawat musuh di udara.
Adapun tujuan latihan adalah untuk menguji kemampuan satuan jajaran Koopsau I dan Wing I Paskhas dalam merencanakan dan melaksanakan strategi operasi udara menghadapi kemungkinan kontijensi yang akan terjadi.
Selain itu latihan juga ditujukan untuk mewujudkan kesiapsiagaan operasional dan melatih interoperabilitas komando satuan tugas dengan pasukan tempur Paskhas guna medukung operasi pembentukan dan pengoperasian pangkalan udara.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan latihan antar satuan jajaran Komando Operasi TNI AU I (Koopsau I) "Jalak Sakti 2021" dan latihan "Harda Maruta" jajaran Wing I Paskhas tersebut merupakan wujud pertanggungjawaban TNI AU kepada rakyat.
Hal tersebut disampaikannya saat meninjau dan menyaksikan langsung kedua latihan tersebut di Air Weapon Range (AWR) Buding Lanud Ash Belitung Timur Bangka Belitung pada Senin (14/6/2021).
"Dapat kita saksikan tadi, target-target sasaran yang diberikan dapat dihancurkan dengan tepat, ini menunjukkan tingkat profesionalisme prajurit TNI AU sangat baik sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI AU terhadap rakyat Indonesia," kata Fadjar dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AU pada Selasa (15/6/2021).
Ia juga menegaskan TNI AU terus berupaya meningkatkan kemampuan dan profesionalitas prajurit dan satuan meskipun pada masa pandemi COVID-19.
Selama pelaksanaan latihan, Fadjar juga menekankan agar protokol kesehatan COVID-19 diterapkan secara ketat.
"Meskipun pada masa pandemi COVID-19, TNI AU tetap mengelar latihan antar satuan, guna menjaga kesiapsiagaan prajurit melaksanakan operasi udara dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah udara NKRI," kata Fadjar.