News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

25 Pesawat Udara dan 1.072 Personel TNI AU Dilibatkan Latihan Jalak Sakti dan Harda Maruta 2021

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat meninjau dan menyaksikan langsung kedua latihan tersebut di Air Weapon Range (AWR) Buding Lanud Ash Belitung Timur Bangka Belitung pada Senin (14/6/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Total 1.072 prajurit dari jajaran Koopsau I dan Wing I Paskhas dilibatkan dalam latihan Jalak Sakti dan Harda Maruta 2021.

Selain itu total 25 pesawat TNI AU baik pesawat tempur, angkut, intai maupun helikopter juga dilibatkan.

Pesawat yang dikerahkan di antaranya Boeing 737-200 IS, C-130 Hercules, CN-295, Helikopter EC-725 Caracal, SA-330 Puma, dan NAS-332 Super Puma, F-16, Hawk 100/200 serta EC-120 Colibri. 

Sementara Wing I melibatkan Yonko 461, 463, 467, Denmatra I, Denhanud 471 dan 474 Paskhas.

Pelaksanaan operasi udara tersebut juga melibatkan seluruh skadron udara jajaran Koopsau I yakni Skadron Udara 1, 2, 6, 7, 8, 12, 16, 31, serta Skadron Udara 5 dari Koopsau II.

Dalam latihan Jalak Sakti diskenariokan pelaksanaan sejumlah operasi udara oleh satuan jajaran Koopsau I. 

Operasi diawali oleh Operasi Udara Intelijen Pengamatan  dan Pengintaian oleh pesawat Boeing 737-200 Intai Strategis untuk mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan operasi udara dan operasi lainnya.

Selanjutnya dua pesawat F-16 C/D TNI AU melaksanakan Operasi Udara Lawan Udara Defensif terhadap satu pesawat musuh yang berhasil masuk wilayah pertahanan Indonesia dan berpotensi mengancam pesawat tempur TNI AU yang sedang melaksanakan patroli udara. 

Kedua pesawat F-16 C/D berhasil melumpuhkan Pesawat musuh pada saat terjadi manuver pertempuran di udara.

Pada latihan tersebut juga disimulasikan pelaksanaan Operasi Udara Lawan Udara Offensif yang diperankan oleh empat pesawat Hawk 100/200 untuk menghancurkan pangkalan udara musuh. 

Empat pesawat Hawk tersebut kemudian berhasil menghancurkan sasaran musuh yang ada di mandala operasi menggunakan delapan bom MK-82. 

Baca juga: KSAU: Perlu Ada Sebuah Badan yang Mewadahi Pengelolaan Ruang Udara

Operasi tersebut didukung oleh pesawat tempur TNI AU lainnya yang melaksanakan Operasi Udara Lawan Udara dengan tujuan merebut keunggulan udara atau control of the air.

Latihan dilanjutkan dengan Operasi Udara Serangan Udara Strategis yang dilakukan oleh empat pesawat F-16 yang dipersenjatai Bom Mk-12 dengan call sign Ryder Flight. 

Operasi tersebut menghancurkan sasaran musuh yang bernilai strategis dalam hal ini markas komando dan gudang logistik musuh. 

Misi operasi udara selanjutnya adalah Operasi Udara Perlawanan menggunakan delapan pesawat tempur yakni empat F-16 C/D dan empat Hawk 100/200. 

Operasi udara tersebut melaksanakan tugas khusus guna mengamankan manuver pasukan kawan yang ada di darat. 

Pesawat-pesawat tersebut dalam posisi konfigurasi siap tempur guna memastikan musuh sudah tidak memiliki kemampuan melanjutkan pertempuran.

Setelah keunggulan udara diraih, selanjutnya dilaksanakan Operasi Mobilitas Udara berupa Operasi Angkutan Udara guna menerjunkan prajurit  Wing I Paskhas dalam melaksanakan Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara. 

Penerjunan pasukan dilaksanakan oleh dua pesawat C-130 Hercules dan 2 pesawat CN-295. 

Pada perebutan pangkalan udara tersebut prajurit Korphaskas menggunakan sejumlah senjata diantaranya adalah rudal QW-3 yang dapat menghancurkan pesawat musuh di udara.

Adapun tujuan latihan adalah untuk menguji kemampuan satuan jajaran Koopsau I dan Wing I Paskhas dalam merencanakan dan melaksanakan strategi operasi udara menghadapi kemungkinan kontijensi yang akan terjadi.

Selain itu latihan juga ditujukan untuk mewujudkan kesiapsiagaan operasional dan melatih interoperabilitas komando satuan tugas dengan pasukan tempur Paskhas guna medukung operasi pembentukan dan pengoperasian pangkalan udara. 

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan latihan antar satuan jajaran Komando Operasi TNI AU I (Koopsau I) "Jalak Sakti 2021" dan latihan "Harda Maruta" jajaran Wing I Paskhas tersebut merupakan wujud pertanggungjawaban TNI AU kepada rakyat.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau dan menyaksikan langsung kedua latihan tersebut di Air Weapon Range (AWR) Buding Lanud Ash Belitung Timur Bangka Belitung pada Senin (14/6/2021). 

"Dapat kita saksikan tadi, target-target sasaran yang diberikan dapat dihancurkan dengan tepat, ini menunjukkan tingkat profesionalisme prajurit TNI AU sangat baik sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI AU terhadap rakyat Indonesia," kata Fadjar dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AU pada Selasa (15/6/2021).

Ia juga menegaskan TNI AU terus berupaya meningkatkan kemampuan dan profesionalitas prajurit dan satuan meskipun pada masa pandemi COVID-19.

Selama pelaksanaan latihan, Fadjar juga menekankan agar protokol kesehatan COVID-19 diterapkan secara ketat.

"Meskipun pada masa pandemi COVID-19, TNI AU tetap mengelar latihan antar satuan, guna menjaga kesiapsiagaan prajurit melaksanakan operasi udara dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah udara NKRI," kata Fadjar.

Hadir menyaksikan latihan tersebut, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan, Dankodiklatau Marsdya TNI Tatang Harlyansyah, para Asisten Kasau, Pangkoopsau I Marsda TNI Tedi Rizalihadi, Dankorpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Yuliastono, Danseskoau Marsda TNI Samsul Rizal, Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, para Kepala Dinas jajaran Mabesau, Danrem 045/Garuda Jaya, Danlanal Babel dan Forkopimda Provinsi Bangka Belitung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini