Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Moeldoko mendengarkan laporan dari perwakilan FKUB Sulawesi Tengah terkait kondisi terkini di Poso.
Menurut Moeldok, keamanan di Poso saat ini terus membaik.
Masyarakat pun sudah sadar bila konflik di wilayah tersebut dipicu kelompok kriminal yang mencoba mencari perhatian.
“Masyarakat jangan mudah terprovokasi. Apa yang terjadi di Poso bukan persoalan agama,” kata Moeldoko.
Moeldoko meminta FKUB terus memberikan perhatian untuk memperkuat soliditas antar tokoh beragama sehingga forum tersebut menjadi efektif.
Sosialisasi kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, juga harus terus dilakukan.
Baca juga: Aksi Moeldoko Bagikan Obat Penangkal Covid-19 di Kabupaten Kudus dan Kota Semarang Diapresiasi
“Karena tidak ada satu agama pun yang membenarkan pembunuhan maupun kekerasan,” jelas Moeldoko.
Kedatangan FKUB menemui Moeldoko terkait situasi keamanan di Poso beberapa bulan lalu.
Saat itu sempat menjadi perhatian karena adanya beberapa peristiwa kekerasan dan pembunuhan warga oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Baca juga: Moeldoko Sampaikan Salam Dari Jokowi Kepada TGH Turmudzi yang Terbaring Sakit
Selain peristiwa di Lore Timur, pada 2020 lalu juga ada peristiwa serupa yang menimpa warga Desa Lembangtongoa, Kabupaten Sigi.
Peristiwa-peristiwa itu pun kini sudah ditangani pihak TNI dan Polri yang akan mengusut dan memburu para pelaku kriminal tersebut.
Ketua FKUB Sulawesi Tengah KH Zainal Abidin menyampaikan, saat ini kondisi di Poso sudah aman dan terkendali.
Baca juga: Moeldoko Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 Di Kudus Harus Jadi Pelajaran Jangan Abai Terapkan Prokes
Masyarakat sudah menyadari bahwa konflik tersebut bukanlah persoalan agama, namun hanya kelompok kriminal yang mencoba mencari perhatian.
Kekerasan yang dilakukan kelompok MIT, kata Zainal, sebenarnya intensitasnya sudah sangat kecil.
“Namun kelompok ini melakukan dengan cara sadis dan kejam mencoba menarik perhatian dunia,” jelas Zainal.
FKUB pun tidak tinggal diam. Bersama para pimpinan agama di Sulawesi Tengah, FKUB terus terlibat meredakan situasi disana.
Danrem dan Kapolda pun memberikan perhatian besar bahkan dengan berkantor di Poso.