Namun, sayangnya situasi saat ini justru sebaliknya, kebebasan intelektual dan sosial itu mendapat hambatan dan dibatasi, sehingga orang takut menulis dan berbicara tentang hal krusial yang aktual dan menjadi bahasan publik.
Dalam sarasehan ini, Azyumardi mengusulkan lima langkah, diantaranya bagaimana memberdayakan penulis dengan cara memberikan akses yang luas ke sumber penulisan, baik tokoh maupun institusi. Selain itu meningkatkan kesejahteraan penulis, dan juga perluasan literasi yang menjangkau banyak sektor atau muti literasi. (*)