Tak hanya itu, Andre menilai Ibas bisa mendorong BUMN untuk menyediakan oksigen untuk mengatasi kelangkaan seperti yang disebutkan dalam kritik.
"Lalu juga bisa mendorong dalam rapat, agar holding BUMN rumah sakit, yaitu Pertamedika IHC untuk menambah kapasitas tempat tidur dan ICU, untuk lebih maksimal melayani masyarakat."
"Termasuk juga mendorong BUMN menyediakan oksigen," ujar Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.
Karena itu, kata Andre, lebih baik Ibas hadir dalam rapat untuk menyampaikan kritiknya daripada berteriak di luar.
"Jadi, daripada berteriak di luar, lebih baik Mas Ibas hadir dalam rapat."
"Kan sayang sekali, Mas Ibas dipilih oleh ratusan ribu orang tapi Mas Ibas tidak hadir dalam rapat."
"Sekali lagi, hadir bisa bisa secara fisik maupun virtual," tandasnya.
Baca juga: Pimpinan MPR: #DiRumahAja Merupakan Ibadah Agar Terhindar dari COVID-19
Baca juga: Pengamat Nilai Koordinasi BIN, TNI, dan Polri Sangat Baik dalam Menangani Pandemi Covid-19
Sindiran ini dilayangkan Andre pada Ibas yang tak hadir secara fisik maupun virtual dalam rapat Komisi VI DPR RI yang digelar pada Kamis (8/7/2021).
Rapat tersebut membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, yang hadir secara virtual.
Demokrat Menilai Kritik Ibas adalah Hal Wajar
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menilai kritik yang dilayangkan Ibas pada pemerintah soal penanganan Covid-19 adalah hal wajar.
Ia mengatakan, kritikan Ibas adalah bentuk keprihatinan atas lonjakan kasus dan angka kematian akibat Covid-19 yang relatif tinggi.
"Kalau Mas Ketum AHY kemudian kritik keras pemerintah terkait penanganan Covid-19, lalu Mas Ibas selaku Ketua FPD maupun Waketum DPP PD mengkritik keras pemerintah, itu kan wajar-wajar saja."
"Kami punya keprihatinan atas situasi saat ini. Nyawa rakyat yang diperjuangkan ini," katanya kepada wartawan, Kamis (8/7/2021), dilansir Tribunnews.