News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bantahan Ahli Farmasi dan Epidemiolog soal Hoaks yang Disebarkan dr Lois Owien Terkait Covid-19

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Lois keluar dari ruang penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Senin (12/7/2021) pukul 18.58 WIB.

Menurut Dicky, pernyataan yang terkait dengan wabah Covid-19, harus didasarkan pada fakta data berbasis ilmiah, bukan sekadar pernyataan bualan saja.

Dicky pun menepis dugaan kematian pasien Covid-19 bukan karena virus tersebut melainkan interaksi obat.

Ia memaparkan, kondisi umum yang terjadi pada pasien Covid-19 yang mengalami kematian adalah karena adanya kegagalan pada fungsi organ parunya.

Baca juga: Begini Ekspresi Dokter Lois Owien Saat Keluar dari Ruang Pemeriksaan Polda Metro

Saat terinfeksi virus Covid-19, pasien biasanya akan mengalami serangan pada organ parunya, yang memungkinkan mengalami kegagalan dalam melakukan penyerapan (absorpsi) oksigen.

Selain itu, ada pula gangguan lainnya yang umumnya dialami, yakni seperti adanya penyumbatan pembuluh darah pada paru-paru.

"Nah kemudian penyebab kematiannya itu umumnya karena adanya kegagalan organ paru, karena gagal dalam mengabsorp (menyerap) oksigen dan disertai adanya pembuluh darah yang di paru itu ada seperti kalau stroke itu ada sumbatan, ya ada seperti itu," kata Dicky, dikutip dari Tribunnews, Selasa (13/7/2021).

Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. (dok pribadi)

Sehingga kerusakan pada fungsi organ parunya inilah yang mungkin saja membuat pasien yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala berat ini tidak bisa bernafas.

Oleh karena itu, ia membantah spekulasi Dokter Lois yang menyatakan bahwa kematian pasien yang dirawat di rumah sakit disebabkan interaksi obat.

"Jadi orang itu nggak bisa nafas dan terjadi kerusakan, damage yang berat di organ paru, dan itu tidak ada kaitan atau tidak berkaitan dengan interaksi obat," tegas Dicky.

Menurut Dicky, mungkin saja memang ada obat yang memiliki efek samping, namun hanya bersifat gangguan saja, tidak menyebabkan kematian.

"Kalau obat-obat yang misalnya dikonsumsi saat ini, kalaupun ada misalnya efek samping ya ke lambung, memang ada efek sampingnya, misalnya fungsi livernya jadi sedikit terganggu, tapi tidak menyebabkan kematian," pungkas Dicky.

(Tribunnews.com/Maliana/Rina Ayu/Igman Ibrahim/Fitri Wulandari)

Simak berita lain terkait Penangkapan dr Lois Owien

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini