News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bansos Telat Cair, Anggota DPR Sindir Pemerintah Apakah Tunggu Rakyat Kelaparan?

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TINJAU BANSOS - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, didampingi Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, meninjau pendistribusian bantuan sosial pemerintah di Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Senin (11/5/2020). FOTO DOKUMENTASI.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Janji pemerintah memberikan bansos senilai Rp 300 ribu per bulan kepada masyarakat di tengah penerapan PPKM Darurat baru dicairkan pada hari ke-10 pembatasan tersebut. 

Menurut Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher, seharusnya bansos dicairkan sebelum pemberlakukan  PPKM Darurat. 

"Bansos untuk 10 juta peserta Program Keluarga Harapan dan Bantuan Sosial Tunai baru dicairkan, sementara wacana perpanjangan PPKM Darurat telah beredar di masyarakat," ujar Netty dalam siaran persnya kepada wartawan, Rabu (14/7/2021).

Wacana perpanjangan PPKM Darurat hingga enam minggu ke depan, kata Netty, tentu memengaruhi mentalitas rakyat kecil yang bergantung pada pemasukan kerja harian.

"Rakyat kecil tentu panik dan bingung memikirkan bagaimana harus bertahan  hidup di tengah pembatasan, sementara bantuan sosial yg dijanjikan terlambat dicairkan dan jumlahnya juga kurang memadai. Apakah pemerintah menunggu rakyat kelaparan dulu?" ujarnya.

Baca juga: Wakil Ketua DPR: Vaksinasi Covid-19 Harus Diikuti Kedisiplinan Masyarakat Terapkan Prokes

Netty meminta  pemerintah agar sigap dalam menunaikan janji bansos, jangan  menunggu kritik dan teguran dari masyarakat baru bertindak.

"Beberapa hari lalu, netizen ramai-ramai menagih janji bansos pemerintah di akun instagram Kementerian Sosial @kemensosri karena belum mengetahui kejelasan pencairan bantuan sosial tunai tersebut meskipun sudah bertanya kepada RT/RW setempat," ujarnya.

Bansos di tengah PPKM Darurat, kata Netty, amat ditunggu rakyat kecil.

"Pemerintah harus membantu menyiapkan kebutuhan hidup  mereka sehari-hari, jangan hanya meminta diam di rumah. Besaran bansos pun  seharusnya memadai untuk memenuhi kebutuhan. Jumlah Rp300 ribu terlalu kecil untuk bertahan  hidup," katanya.

Saat ini, kata Netty, banyak rakyat yang sudah tidak bisa lagi berusaha, baik karena berkurangnya pelanggan maupun akibat dipaksa menutup usaha.

“Rakyat juga pasti takut dengan ancaman COVID-19, tapi mereka terpaksa keluar rumah  demi memenuhi kebutuhan keluarga. Jika bansos diberikan dengan jumlah yang cukup,  niscaya  rakyat  sukarela mau tetap di rumah. Tidak ada orang yang mau dirinya terpapar," ungkapnya.

Selain itu, Netty mengingatkan pemerintah agar tidak hanya bicara lugas soal sanksi kepada pelanggar PPKM Darurat tanpa ada sosialisasi dan edukasi.

"Sudah seharusnya pemerintah  memberi dukungan pada rakyat dengan bansos memadai, memberikan edukasi dan sosialisasi secara persuasif,  dan ciptakan suasana publik yang nyaman dan tenang. Saya pikir rakyat akan taat dan disiplin. Rakyat juga bosan ditakut-takuti dengan sanksi," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini