TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendidikan vokasi sangat berpotensi untuk memajukan perekonomian masyarakat desa, khususnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kondisi riil desa akan memberikan sumber daya manusia berkualitas yang dihadapi BUMDes saat ini.
Mantan Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan potensi BUMDes sangat besar.
"Sayangnya tidak semua desa mempunyai orang yang mempunyai kualifikasi mengelola bidang usaha sehingga tidak semua BUMDes berhasil," ujar Eko, dalam webinar Seri Diskusi Riset Keilmuan Terapan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan tema “Solusi Riset Terapan Vokasi untuk Pembangunan Ekonomi Desa yang diadakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jumat (16/7/2021).
Webinar juga dihadiri oleh Wakil Menteri Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi, Dekan Sekolah Vokasi IPB University Arief Daryanto, Tim Program Riset Keilmuan Terapan Kemendikbud Ristek Otto Purnawarman, dan Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Rika Fatimah.
Namun Eko melihat beberapa contoh BUMDes yang semula kurang berhasil, ternyata bisa menghasilkan miliaran rupiah dengan penanganan dan pengelolaan yang cocok kondisi desa.
"Ini menunjukkan bagaimana kapasitas sumber daya manusia bisa mengubah masalah (ancaman) menjadi opportunity," ujar Eko.
Menurutnya, semua tergantung kemampuan sumber daya manusia yang ada di desa dan pendampingan. Pendampingan terbaik adalah dengan sector usaha yang benar-benar mengetahui bidangnya.
"Tentu bidang usaha yang cocok yang mempunyai common interest," ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa pendampingan saja tidak cukup.
"Tanpa kualitas sumber daya manusia, yang ada juga akan tertatih-tatih," katanya.
Sejalan dengan itu, Wakil Mendes PDTT Budi Arie Setiadi melihat potensi dan kemajuan BUMDes sangat tergantung kondisi anak muda di desa.
"Kemajuan desa dan BUMDesnya tergantung pada kondisi anak mudanya, sumber daya, dan partisipasi masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, warga desa bukan sekadar penonton pembangunan.
"Banyak anak muda membuat potensi maju jauh lebih besar. Jadi beri kesempatan oleh pemerintah desa. Kalau bisa pengelola BUMDes diberikan kepada anak muda," ujar Budi.