Warga yang jadi korban kemudian mengungsi ke kantor Koramil serta Polsek.
"Jumat pagi, Dandim dan Kapolres Nabire yang membawahi Dogiyai sedang menuju TKP melalui jalan darat," ujar Iwan Setiawan.
Awal Penyerangan, Pembakaran, hingga Penjarahan
1. Kejadian bermula saat satgas Paskhas TNI AU di Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya sekelompok orang mabuk miras di run way Bandara Moanemani.
2. Kemudian personel satgas Paskhas yang dipimpin Serka Wartono menegur warga yang mabuk di run way bandara tersebut.
3. Menjelang tengah malam, sekitar 20 orang mendatangi pos satgas Paskhas dengan membawa panah, parang, dan batu.
4. Massa mengeroyok 5 personel satgas Paskhas yang berada di pos.
5. Lalu personel satgas Paskhas memberikan tembakan peringatan.
6. Massa kemudian melarikan diri
7. Sekitar pukul 22.00 WIT, massa melakukan pembakaran bengkel dan warung bakso milik warga di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
8. Melihat situasi itu, masyarakat pendatang mulai mengungsi ke pos-pos aparat keamanan di wilayah Kabupaten Dogiyai.
9. Lalu massa mulai menjarah dan membakar bangunan dan rumah-rumah milik pendatang di Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
10. Kemudian, pada Jumat (16/7/2021), massa semakin meluas dan melakukan pembakaran di Kampung Ikabo serta melakukan penjarahan terhadap isi toko dan bangunan.
11. Hendrik Simatupang, perantau asal Sumatera Utara, tewas terbakar di ruko miliknya.