TRIBUNNEWS.COM - Untuk kesekian kali, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar doa bersama. Kali ini giliran Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) yang menggelar kegiatan tersebut.
Diselenggarakan langsung dari Agriculture War Room (AWR) Kementan, kegiatan tersebut mengambil tema “Mengetuk Pintu Langit: Doa Bersama untu Negeri dan Santunan Kementerian Pertanian.”
Pada kegiatan yang menghadirkan tausiyah dari Ustaz Wijayanto itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku cukup senang dengan kegiatan ini. Menurutnya, doa bersama ini digelar untuk kali keempat oleh jajaran di Direktorat Jenderal Kementan.
“Ada juga santunan kepada anak yatim piatu. Memang sudah seharusnya begitu. Berbagi kebahagiaan, support, dukungan, pertolongan kepada yang membutuhkan harus terus dijaga di Kementan ini,” tutur Mentan SYL dalam sambutannya secara virtual, Jumat (23/07/2021).
Menurut Mentan SYL, nilai sebuah jabatan atau pekerjaan akan bernilai jika kita menghadirkan kebahagiaan di dalamnya. Kebahagiaan sendiri bukan diukur dari uang, besarnya rumah atau jabatan yang tinggi. “Tetapi mampukah kita menghadirkan kebahagiaan di dalamnya. Mampukah kita menghadirkan persaudaraan di dalamnya. Itu yang terpenting,” ujarnya.
Mentan SYL melanjutkan, Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia. Untuk itu, sebagai kementerian yang bertugas di sektor pertanian, Mentan SYL menegaskan jika kementeriannya bertugas menjamin dan menjaga ketersediaan stok pangan bagi seluruh rakyat. Apalagi di tengah situasi saat ini, di mana Indonesia tengah dilanda bencana Covid-19.
“Kita harus menyediakan pangan bagi seluruh rakyat. Tugas kita sangat strategis saat negara mendapat cobaan yang besar akibat Covid-19 ini. Ini ujian dunia. Saya yakin ini peringatan dari Allah. Dzikir bagian terpenting yang harus kita hadirkan di dalamnya. Mari lantunkan doa. Inshaallah, Allah mengabulkan doa melalui pendekatan dzikir-dzikir yang kita lantunkan,” tegas Mentan SYL.
Mentan SYL juga menegaskan kepada jajarannya bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. Begitu pula dengan jabatan, hanya singkat kita emban. Yang terpenting adalah legacy apa yang telah kita tinggalkan untuk anak cucu ke depan sebagai generasi penerus bangsa. Dalam situasi saat ini, hal terpenting yang harus dilakukan Kementan adalah menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat. Tak boleh ada satu orang pun yang kelaparan.
“Hidup ini sangat singkat, jabatan apalagi. Jabatan ini ibadah. Jabatanmu adalah bagian dari pelayanan. Semua akan berlalu dengan cepat. Saya yakin semua akan bekerja dengan baik. Penyelesaian Covid-19 ini salah satunya dengan penyediaan pakan yang cukup. Legacy apa yang bisa kita tinggalkan ketika Covid-19. Jabatan kita dipertaruhkan,” tuturnya.
Mentan SYL kemudian meminta kepada seluruh rakyat tak perlu khawatir soal ketersediaan pangan karena sejauh ini, stok pangan mencukupi. Bahkan, Agustus-Desember akan memulai kembali musim panen.
“Di akhir Desember kita masih punya cadangan 10 juta ton beras. Mari kita berdoa, semua rakyat tenang, kami tengah bekerja keras menyediakan pangan bagi seluruh rakyat,” papar Mentan SYL.
Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil dalam laporannya memaparkan, acara ini diselenggarakan untuk mendoakan agar Indonesia bisa segera keluar dari musibah pandemi Covid-19.
Doa ini juga sebagai penguat bagi Kementan, khususnya bagi jajaran Ditjen PSP yang terus bergerak dan tak pernah henti memajukan sektor pertanian agar semakin produktif. “Mudah-mudahaan kita sehat-sehat dan kita berjuang untuk menghidupi rakyat agar bangsa ini menjadi lebih baik ke depannya,” demikian sebut Ali Jamil.(*)