Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan pandemi Covid-19 menyebabkan krisis atas hak anak.
Retno mengungkapkan pandemi Covid-19 berpotensi menghilangkan hak pengasuhan.
"Anak-anak kehilangan orang tua dan pengasuhnya karena virus Covid-19, membuat mereka sangat rentan dan tanpa pengasuhan orang tua," ujar Retno melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/7/2021).
Menurut Retno, jika merujuk data kasus corona di India per 5 Juni 2021, sebanyak 3.632 anak menjadi yatim piatu karena kedua orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
Kemudian 26.176 anak yang kehilangan salah satu orang tuanya karena Covid-19.
"Data serupa bisa saja menimpa anak-anak Indonesia pasca lonjakan kasus covid di Indonesia dua bulan terakhir," ucap Retno.
Baca juga: Kisah Pilu Vino, Bocah 10 Tahun Jadi Yatim Piatu setelah Ayah dan Ibunya Meninggal karena Covid-19
"Saya juga melakukan pemantauan di media social maupun media massa terkait banyak anak-anak yang kehilangan salah satu orangtua," tambah Retno.
Kasus anak kehilangan orang tuanya juga terjadi di Indonesia. Retno menyontohkan kasus ananda Vino yang kehilangan kedua orangtunya akibat Covid-19.
KPAI, kata Retno, mendorong Pemerintah Daerah memastikan pemenuhan hak anak-anak yang kehilangan orangtuanya tersebut.
Anak yang kehilangan orangtuanya akibat covid-19, harus dipastikan pengasuhannya dilakukan oleh kerabat atau keluarga besar. Panti asuhan seharusnya menjadi pilihan terakhir.
"Penanganan ini tentu memerlukan kehadiran Negara serta dukungan APBN dan APBD demi kelangsungan hidup dan masa depan anak-anak yang masih di bawah umur," kata Retno.