Menurut Doni, sudah saatnya produk lokal berperan dalam pemenuhan kebutuhan teknologi TIK.
"Ini bagus, kalau isi konsorsium diprioritaskan ke perusahaan rakitan lokal yang sudah diakui TKDN-nya oleh Kemenperin," kata Doni.
Sebagi informasi, saat ini tiga perguruan tinggi tengah merancang dan mengembangkan komponen TIK dalam negeri beserta industrinya.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada sektor pendididkan yang disiarkan virtual di YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis (22/7/2021).
Luhut mengatakan, ketiga perguruan tinggi yang dimaksud adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca juga: Dirjen Pendidikan Vokasi Tawarkan Konsep Link and Match kepada Industri
Bahkan, ketiga Institusi pendidikan tinggi ini telah membentuk konsorsium.
Selain itu, mereka juga tengah dan menjalin kerja sama dengan industri TIK dalam negeri untuk memproduksi laptop yang akan diberi nama 'Merah Putih' dengan merek industri Dikti Edu.
"Laptop produksi dalam negeri sudah dibuat ITB, ITS, dan UGM bekerja sama untuk membentuk konsorsium, memproduksi produk tablet dan laptop Merah Putih dengan merek Dikti Edu," jelas Luhut.
Hal ini dilakukan juga atas dasar Undang-undang No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, PP no 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri, PP No 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dan perubahannya, termasuk juga surat edaran bersama Mendagri dan Kepala LKPP No 1 Tahun 2021 tentang pengadaan barang dan jasa dalam pengelolaan keuangan daerah.
Baca juga: Sistem Pembelajaran yang Adaptif dan Sinergis Perlu untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Aceh
Upaya yang dilakukan pemerintah ini, tak lain untuk mempercepat penggunaan produk dalam negeri (PDN) khususnya untuk sektor pendidikan.
Oleh karena itu, pemerintah sangat mengupayakan penguatan kemampuan riset dalam negeri demi mendorong terciprtanya laptop dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.
Baik dalam segi desain maupaun pengembangannya.
"Pemerintah berupaya mempersiapkan kemampuan riset dalam negeri untuk meningkatkan kandungan TKDN agar dapat memproduksi laptop Merah Putih, mulai dari desain hingga pengembangannya," kata Luhut.
Sebagai wujud dukungan yang nyata, pemerintah bahkan dikabarkan akan menganggarkan Rp 17,42 triliun untuk belanja produk TIK pada bidang pendidikan sepanjang 2021 hingga 2024.
Baca juga: Pembentukan Pendidikan Vokasi Harus Disesuaikan dengan Potensi Ekonomi di Desa-desa