"Tujuan utama adalah meningkatkan penggunaan produk TIK dalam negeri di bidang pendidikan melalui pengadaan barang pemerintah yang ditargetkan Rp17 triliun pada 2024," terang Luhut.
Dana itu nantinya dibelanjakan laptop, access point, konektor, LCD proyektor, layar proyektor, dan speaker aktif.
Luhut berharap laptop buatan anak negeri itu bisa segera diproduksi dan dipasarkan.
Sehingga, dapat meningkatkan kemampuan produksi dalam negeri.
Menurut Luhut hal ini sangat penting dilakukan, demi mengurangi ketergantungan Indonesia akan barang impor, khususnya pada produk TIK.
ApalagiĀ saat ini, kebutuhan barang TIK sanagt penting saat masa pandemi ini.
"Justru momen sekarang kita lagi seperti ini, itu kita harus betul-betul dorong, jadi tidak boleh impor-impor padahal kita bisa produksi sendiri," ujar Luhut.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fandi Permana)