3. Wilayah yang Merasakan
Adapun Daryono menyebut guncangan gempa ini dirasakan di Ampana sangat kuat mencapai skala intensitas V-VI MMI.
"Sedangkan di Luwuk, Poso, Morowali dirasakan mencapai intensitas V MMI," ungkapnya.
Guncangan juga dirasakan di Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Gorontalo, Buol, Bone Bolango, Pohuwato dengan intensitas III-IV MMI.
"Di Tomohon, Manado, Ratahan, Bobong, Konawe Utara, Kolaka Utara, Masamba dirasakan dalam intensitas II-III MMI, dan di Mamuju Tengah, Polewali dengan skala intensitas II MMI," ujarnya.
Daryono mengungkapkan gempa ini menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga.
"Minimnya dampak kerusakan di Tojo Una-Una ini diduga disebabkan karena karakteristik kondisi batuan di wilayah tersebut yang keras sehingga terjadi peredaman (de-amplifikasi) guncangan gempa," jelas Daryono.
Baca juga: Ahli dari BMKG Bantah Teori Konspirasi Tsunami Aceh 2004 Rekayasa Amerika Gunakan Senjata Nuklir
4. Sejarah Gempa
Sementara itu jika memperhatikan peta sebaran aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di wilayah Sulawesi, Daryono menjelaskan zona gempa di Tojo Una-Una ini memiliki aktivitas gempa dangkal yang cukup aktif.
Di sekitar pusat gempa Tojo Una-Una, Daryono menyebut sejarah mencatat pada masa lalu telah terjadi lebih dari 7 kali gempa kuat.
Seperti pada 23 Februari 1923 (M6,5), 1 Desember 1927 (M6,3), 30 Juni 1964 (M6,6), 11 Oktober 1964 (M6,2).
Lalu pada 23 April 1966 (M6,5), 4 Februari 1969 (M6,1), dan15 Maret 2015 (M6,1).
"Ditambah gempa terbaru saat ini M 6,3 maka jumlah gempa kuat yang pernah terjadi menjadi sebanyak 8 kali," ungkap Daryono.
"Jika memperhatikan peta tektonik, rentetan catatan sejarah gempa kuat ini tampak berada pada jalur Sesar Balantak yang berarah barat timur. Namun untuk memastikan pembangkit gempa Tojo Una-Una saat ini masih perlu dikaji lebih mendalam," imbuhnya.
Daryono juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang namun waspada.
"Serta tidak mempercayai berita bohong terkait dugaan dan prediksi bencana dari pihak-pihak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkas Daryono.
Berita terkait Gempa di Sulteng
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)