Di rumah saja
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, tindakan sederhana seperti tinggal di rumah, mengurangi bepergian keluar rumah mampu menurunkan kasus, karena risiko tertular jadi minim.
Apalagi kini, kemampuan penularan varian delta lebih cepat. Dua tiga kali lebih mudah dan cepat dibandingkan varian awal pandemi.
Apabila varian awal bisa menulari 2 orang maka varian delta bisa menulari 6 sampai dengan 8 orang dalam sekali kontak dengan pasien atau droplet yang mengandung virus.
"Jadi memilih tinggal di rumah atau sangat selektif bepergian hanya kalau terpaksa atau ke sentra vaksin serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan adalah kontributor dari membaiknya situasi saat ini," ujarnya dalam dialog virtual, Rabu (4/8/2021).
Dia juga mengapresiasi mereka yang saat terpaksa keluar rumah selalu memakai masker dan tidak melepasnya saat bertemu orang lain.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Jadi Waktu yang Tepat Menunjukkan Potensi Pangan dan Agro Industri Lokal
Menurut laporan satgas penanganan Covid-19 pekan lalu, 9 di antara 10 orang Indonesia sudah memakai masker.
“Ini yang kita sebut universal masking, semua wajib pakai masker. Dan masih ingat kan? Maskerku melindungimu, maskermu melindungiku,” tutur dr. Reisa.
Ia menambahkan, masker ganda yaitu kombinasi masker medis dan masker kain memiliki daya saring atau filtrasi tinggi sampai 90% sehingga bisa melindungi dengan efektif.
Selain itu,tetap praktikkan cuci tangan sesering mungkin dengan langkah yang benar agar tangan bersih dan bebas dari kuman. Tangan bersih juga mampu melindungi dari batuk pilek atau flu musiman dan diare.
Menurutnya, diare dan pneumonia masih menjadi masalah utama. Jadi, selain 3M untuk mencegah COVID-19, protokol kesehatan termudah tersebut juga semakin menyehatkan diri dan terhindar dari penyakit lain yang masih ada di masa pandemi
"Insya Allah, pekan depan keadaan makin membaik dan kegiatan masyarakat akan lebih banyak yang dibuka lagi,” ungkap dr Reisa.