TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stafsus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini, menyampaikan agar bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) terdistribusi secara tepat sasaran.
Pihak kampus diharapkan dapat memprioritaskan mahasiswa yang membutuhkan.
"Mahasiswa yang membutuhkan menerima ini. Jangan sampai, penerima beasiswa lainnya juga terima. Jangan sampai mahasiswa nonaktif terima. Di sini, peran universitas betul-betul memastikan penerimanya. Data yang tepat. Pihak universitas jangan sampai mempersulit kehidupan orang tua mahasiswa yang sudah sulit di saat sekarang," kata Faldo melalui keterangannya, Sabtu (7/8/2021).
Faldo mengajak berbagai organisasi mahasiswa untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan ini.
Dia juga mendorong agar organisasi mahasiswa bersikap lebih proaktif.
"Organisasi mahasiswa juga harus proaktif. Jangan tidur. Terutama BEM. Harus lihat kanan-kiri. Jangan-jangan ada yang butuh, tapi tidak dapat. Harus kontak kawan-kawan, bikin posko pengaduan kalau perlu. Laporkan kepada kampus. Jangan sampai akibat WFH, fungsi kontrol yang kongkret tidak bejalan optimal. Harusnya, teman-teman BEM sudah sangat paham caranya ini," ucapnya.
Baca juga: Besaran Bantuan UKT Kemdikbud Tahun 2021 Beserta Syarat Mendapatkannya
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menyebutkan akan ada 310 ribu lebih target mahasiswa penerima manfaat dari program bantuan UKT.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo memiliki komitmen yang besar untuk mendukung kebutuhan mahasiswa yang tidak mampu.
"Penerimanya 310.508 orang. Uangnya hampir 750 Milyar. Tiap orang bisa dapat 2.4 juta rupiah. Kalau butuh lebih, kampus yang harus cari selesihnya. Jadi, setiap mahasiswa yang butuh betul-betul terjangkau. Itu fokus pemerintahan. Presiden Jokowi sangat tekankan soal ini. Tidak boleh tawar-tawar. Jangan sampai ada yang berhenti kuliah," pungkasnya.