TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Kementerian Sosial RI per 20 Juli 2021 menyebut ada 11.045 anak jadi yatim piatu akibat pandemi covid-19.
Dari data yang sama, tercatat 350.000 anak terpapar dan 777 anak meninggal dunia akibat Covid-19.
"Sejauh ini data akurat by name by address terkait anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19 masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini seperti dikutip dari laman resmi Kemensos, Minggu (8/8/2021).
Menurut Risma, perlu dilakukan respons cepat terhadap anak-anak yang kehilangan kedua orang tua saat pandemi covid-19.
Para pendamping anak lanjut Risma juga telah memberikan penanganan terhadap anak tersebut.
"Namun demikian, para pendamping juga telah melaksanakan respon kasus untuk anak-anak tersebut," jelas Risma.
Selain melakukan pendataan, Kemensos juga memberikan dukungan melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Program itu mencakup pemenuhan kebutuhan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi, konseling anak serta keluarganya, dan kebutuhan dasar anak lainnya.
Selanjutnya, Kemensos juga mereunifikasi anak dengan keluarga besarnya, serta memfasilitasi pengasuhan alternatif melalui pengasuhan oleh orangtua asuh/wali/pengangkatan anak dan pengasuhan melalui panti.
Eks Wali Kota Surabaya ini juga menjelaskan, salah satu anak yang telah direunifikasi adalah Vino (10), yang tinggal di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Baca juga: Puan Berikan Bantuan Pendidikan untuk Vino, Anak Yatim Piatu karena Covid-19
Vino menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal terpapar Covid-19.
"Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan kami juga akan merespon anak-anak di wilayah lainnya sesuai dengan laporan yang diterima," kata Risma.
Selain itu, Kemensos juga membantu keluarga besar anak untuk mengatasi kesulitan dalam mengasuh anak.
Risma mengupayakan keterlibatan pihak lembaga/instansi terkait dalam memberikan dukungan aksesibilitas untuk membantu anak yang kehilangan orangtua saat pandemi.
"Ke depan kami berencana melaksanakan kegiatan penanganan dampak Covid-19 pada anak yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19," ucap dia.