News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Video Viral Kekerasan Terhadap Diplomat Nigeria, Imigrasi Klarifikasi Justru Petugasnya Kena Pukul

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses mediasi dugaan aksi pemukulan seorang diplomat Nigeria oleh petugas kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga Nigeria pada Sabtu (7/8/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar sebuah video viral di media sosial dugaan aksi pemukulan seorang diplomat Nigeria oleh petugas kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga Nigeria pada Sabtu (7/8/2021).

Aksi itu membuat Pemerintah Nigeria marah dan langsung memanggil Duta Besar RI, Usra Hendra Harahap, untuk menyampaikan nota protes.

Nota protes disampaikan langsung Menteri Luar Negeri Nigeria, Geoffrey Onyeama kepada Usra Hendra Harahap, hari ini, Selasa (10/8/2021).

Menurut pihak Kementerian Luar Negeri Nigeria, dugaan aksi pemukulan terhadap staf diplomatik Nigeria itu terjadi di Jakarta di depan kantornya pada 7 Agustus 2021.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun menegaskan justru staf petugas Imigrasi yang kena pukul.

Baca juga: 34 TKA Masuk RI saat PPKM, PPP Soroti Pola Komunikasi Ditjen Imigrasi 

Menurut Ibnu, justru diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.

"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi," ujarnya dalam pernyataan resmi tanggapannya.

Baca juga: Polri Koordinasi dengan Imigrasi Buru 2 WNA yang Terlibat Pinjol Ilegal di Indonesia

"Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," ujar Ibnu dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Sempat Diamankan dari Lokasi Pertambangan, Dua dari 5 WNA Dibebaskan Imigrasi Sukabumi

"Akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas kami mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri dan ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami," ungkapnya.

Setelah aksi pemukulan itu, petugas Imigrasi lantas memegangi WNA tersebut.

"Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan," katanya.

Sebagaimana disampaikan Ibnu, kejadian ini berawal dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis.

Mereka dikabarkan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan.

Petugas lalu mendatangi lokasi menginap para WNA itu karena mereka diduga berencana mengadakan sebuah pesta di hotel tersebut pada Sabtu sore.

Oleh pihak hotel, petugas diberitahu bahwa para WNA tersebut telah check out dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jakarta Selatan.

Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.

"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut," ungkap Ibnu.

"Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi," ujar Ibnu.

Baca juga: Imigrasi Atambua Deportasi Belasan WNA asal Timor Leste

"Dalam perjalanan menuju kantor itulah yang bersangkutan melakukan pemukulan terhadap petugas kami sehingga harus dipegangi," beber Ibnu.

Masih menurut Ibnu, yang bersangkutan terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor imigrasi juga masih berteriak.

Baca juga: Imigrasi: WNA Pelanggar Protokol Kesehatan Selama PPKM Darurat Akan Dideportasi

Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya.

"Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria,” ungkapnya.

Ibnu berharap klarifikasi yang disampaikan pihaknya ini bisa menjernihkan berbagai tudingan yang dialamatkan kepada pihaknya.

Ia juga menyebut permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah mendatangi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pada petang harinya.

Kedatangan Dubes Nigeria disertai petugas kepolisian dari Direktorat Pam Obvit Polda Metro Jaya.

Menurut Ibnu, insiden ini sebenarnya tidak perlu terjadi bila WNA tersebut sejak awal bersikap kooperatif dengan petugas dan terbuka dengan statusnya sebagai diplomat.

"Kami berharap penjelasan ini sekaligus bisa menjernihkan tudingan yang beredar di media sosial atas petugas kami," kata Ibnu.

Setelah proses mediasi dan mendengarkan kronologi kejadian dari kedua belah pihak akhirnya petang itu juga petugas dan WNA tersebut sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan.

"Kedua pihak mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan sepakat berdamai disaksikan oleh Pimpinan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dan Duta Besar Nigeria," tegas Ibnu.

Sebelumnya, dalam pernyataan nota protesnya yang disiarkan stasiun televisi, Kementerian Luar Negeri Nigeria menyatakan, insiden dugaan pemukulan tersebut melanggar hukum internasional.

Masih menurut Kementerian Luar Negeri Nigeria, aksi main pukul tersebut juga melanggar Konvensi Wina yang berkaitan dengan Hubungan Konsuler dan Diplomatik Antar Negara.

Dalam video viral yang beredar di media sosial, sejumlah petugas keamanan memukul seorang pria yang diduga warga Nigeria saat sedang berada di sebuah mobil yang sedang bergerak.

Dia terlihat berteriak-teriak saat petugas berusaha menariknya keluar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini