TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut ada sejumlah kelompok di Indonesia yang menggalang simpatisan lewat isu Taliban di media sosial.
Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar, menyampaikan masyarakat perlu memahami suasana pendukung kemenangan Taliban tidak perlu terjadi di Indonesia.
Ia juga menekankan, masalah pergerakan yang terjadi di Afghanistan adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi di Indonesia.
Baca juga: Petinggi Taliban Bertemu Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Kabul
Baca juga: Ibu-ibu di Afghanistan Berusaha Lindungi Bayinya dari Tembakan Tentara Taliban
Pihaknya kini terus mencermati terkait penggalangan simpatisan melalui isu Taliban di media sosial.
"Mungkin bisa saja awalnya bersimpati, karena Taliban itu lebih pada urusan dalam negeri Afghanistan," ujarnya, seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (21/8/2021).
"Tapi kita menyadari, mempelajari dari sosial media, ada tiap-tiap tertentu yang mencoba untuk menggalang simpatisan, ini sedang kita cermati terus," jelasnya.
Baca juga: Kerabat Dekat Editor Deutsche Welle Ditembak Mati oleh Taliban
Baca juga: Taliban Desak Khatib Salat Jumat Serukan Persatuan dan Bujuk Warga Tak Melarikan Diri
Boy Rafli lalu mengingatkan, ideologi Taliban berbeda dengan Indonesia.
"Tapi, kita berharap pada seluruh masyarakat apapun contoh-contoh yang terjadi berkaitan pergerakan Taliban di negaranya, itu ada sesuatu yang tidak boleh terjadi di negara kita," katanya.
"Karena bagaimanapun, kita adalah negara yang memiliki ideologi sendiri, konstitusi sendiri."
"Yang sudah pasti mewajibkan kita untuk bela negara sendiri, bukan bela negara lain," tegas Kepala BNPT itu.
Baca juga: Badri 313, Pasukan Elite Taliban dengan Peralatan Canggih Berpatroli di Jalan-jalan Kota Kabul
Baca juga: Hindari Taliban, Anak-anak Afghanistan Dievakuasi Melalui Tembok Tinggi Berduri
Baca juga: Taliban Kian Beringas, Jurnalis dan Keluarganya Ditembak Mati, Gubernur Wanita Ditangkap
Pemerintah Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengabarkan pemerintah Indonesia telah mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan.
Hal itu disampaikan Retno dalam akun Twitter @Menlu_RI, Jumat (20/8/2021).
Pemerintah telah berhasil mengevakuasi sebanyak 26 WNI dari Afghanistan.