TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan, Aria Bima menanggapi soal hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan PDIP di posisi teratas soal elektabilitas partai politik.
Menurutnya, arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang meminta kader terus langsung membantu penanganan pandemi menjadi salah satu faktor.
"Instruksi Ketum Megawati memerintahkan seluruh jajaran kader untuk turun ke masyarakat untuk hadir sebagai solusi di tengah masyarakat, di tengah dampak ekonomi dan kesehatan masyarakat yang tentunya kesehatan, kemarin sampai pada tingkatan isoman di mana kita harus turun dalam persoalan obat-obatan selain sembako," kata Aria dalam rilis survei Indikator Politik, Rabu (25/8/2021).
Dia mengatakan peran Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP saat ini terus bekerja membantu penanganan Covid-19 .
"Bahkan banyak korban kita di Baguna maupun di DPR bagi masker malah kena Covid-19, ini dari fakta yang ada saya percaya partai lebih banyak bicara mengatasi persoalan pandemi," ucapnya.
Karena itulah, selama pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, Aria mengatakan PDIP akan selalu berada di tengah-tengah dan membantu rakyat.
Adapun soal pertemuan pads Selasa kemarin denham Gerindra, Aria menyebut hal itu sebagai bentuk nostalgia sebab Megawati dan Prabowo pernah berada dalam satu kubu di Pemilu 2009.
"Pertemuan kemarin lebih ke menyepakati pada hal yang mempercepat vaksinasi ini, karena geopolitik dunia menghadapi perang dingin terkait vaksinasi," pungkas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Teratas, Disusul Gerindra dan Golkar
Sebelumnya, Elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) berada pada posisi teratas berdasarkan survei terbaru Indikator Politik, dengan raihan 24,4 persen.
Di posisi kedua, ditempati Partai Gerindra dengan 12,8 persen, disusul Partai Golkar dan Demokrat yang sama-sama meraih elektabilitas sebesar 9 persen.
"PDIP hingga sejauh ini masih paling banyak basis pendukungnya, sekitar 24 persen. Kemudian Gerindra 12,8 persen, Golkar dan Demokrat masing-masing sekitar 9 persen," kata Direktur Indikator Politik Burhanudin Muhtadi, dalam konferensi pers virtual, Rabu (25/8/2021).
Di posisi selanjutnya ada PKB dengan 8,2 persen, PKS 7 persen, PPP 3,9 persen, NasDem 3,5 persen, dan PAN 2,2 persen.
"Partai lainnya lebih rendah basis dukungannya. Sementara kelompok non partisan, yang belum memiliki kecenderungan terhadap partai politik masih sekitar 17 persen," ujarnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2021.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Berikut hasil lengkap elektabilitas partai politik versi hasil survei terbaru Indikator Politik:
PDIP 24,4%
Gerindra 12,8 %
Golkar 9,0%
Demokrat 9,0%
PKB 8,2%
PKS 7,0%
PPP 3,9%
NasDem 3,5%
PAN 2,2%
Perindo 1,0%
Hanura 0,7%
PSI 0,4%
PBB 0,2%
Berkarya 0,1%
Gelora 0,1%
Garuda 0,0%
PKPI 0,0%
Lainnya 0,4%
Tidak Tahu 17,0%