Untuk itu, ia berharap Agus untuk tetap berkontribusi bagi negeri.
Ia pun mengingatkan Agus sebagai sesama purnawirawan bahwa pengabdian tidak pernah mengenal batas akhir bagi seorang prajurit.
Baca juga: Selain Protokol Kesehatan 5M, Dua Cara Ini untuk Menghindari Covid-19
SBY juga berharap Agus menjadi man of ideas dan menjadi diri sendiri.
Karena bagaimana pun, kata dia, pemimpin akan tahu bahwa soal prinsip kita harus seperti batu karang, stand as rock, tetapi ketika berkomunikasi, mencari masalah, membangun konsensus harus lentur dan fleksibel laksana air atau samudera.
"Jadilah terus man of ideas dan juga be your self," kata SBY.
Sejumlah teman seangkatan Agus Widjojo di AKABRI 1970 juga menghadiri peluncuran buku tersebut di antaranya Menteri Koordinator Maritim dan Investasi RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dan Mantan Duta Besar RI untuk Filipina Letnan Jenderal TNI (Purn) Johny Josephus Lumintang.
Selain itu hadir pula Mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda, Mantan Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito, serta adik Agus Widjojo yaitu Nani Sutojo juga menghadiri acara tersebut.
Turut hadir teman sebangku Agus semasa sekolah yakni Mantan Wakil Ketua Badan Intelijen Strategis TNI-AD Mayjen TNI (Purn) Tulus Sihombing.
Juga hadir secara virtual yakni Dokter Ryu Hassan, Alissa Wahid, dan Sejarawan Baskara Wardaya.
Peluncuran buku yang ditulis oleh Bernada Rurit tersebut dimoderatori oleh Glory Ojong dengan menghadirkan narasumber aktivis Dimas Oky Nugroho dan Wapemred Harian Kompas Tri Agung Kristanto.