News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tuai Kritik dan Sindiran, KPK Klarifikasi soal Alasan Rekrut Eks Koruptor Jadi Penyuluh Antikorupsi

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Gedung KPK - Kepala Badan Informasi Geospasial tahun 2014-2016 Priyadi Kardono (kanan) bersama Kepala Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara LAPAN tahun 2013-2015 Muchamad Muchlis (kiri) menggunakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/1/2021). KPK menahan Priyadi Kardono dan Muchamad Muchlis terkait dugaan tindak pidana korupsi Pengadaan Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) pada Badan Informasi Geospasial (BIG) yang bekerja sama dengan LAPAN tahun 2015 dengan keruian negara sejumlah Rp 179,1 miliar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga antirasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan setelah dikabarkan akan merekrut mantan narapidana koruptor menjadi penyuluh antikorupsi.

Sejumlah kalangan pegiat anti korupsi pun melontarkan kritik dan sindiran terhadap rencana KPK ini

Kritikan pertama datang dari mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto.

Baca juga: Buronan KPK Harun Masiku Diketahui Keberadaannya tapi Tak Kunjung Ditangkap, Mengapa?

Pada cuitannya, @katabewe, Bambang tidak habis pikir dengan soal perekrutan eks koruptor ini.

"Mati Ketawa ala Pimpinan KPK. Eks Koruptor direkrut utk jd Penyuluh."

"Tapi, Insan KPK yang berjasa jebloskan koruptor justru di TWK kan & dihabisi.

"Apakah kita sedang ditinggikan-kedunguannya?," tulis dia, Sabtu (21/8/2021).

Kemudian, penyidik senior nonaktif, Novel Baswedan melalui akun Twitter-nya @nazaqistha, Minggu (22/8/2021) juga menyuarakan pendapatnya.

Novel menilai kepemimpinan KPK saat ini aneh dan keterlaluan.

Bambang Widjojanto (Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Tribunnews.com)

Baca juga: KPK Bantu Aparat Penegak Hukum Lain Tangkap 2 Buronan

Menurutnya, kepimpinan KPK tak mengetahui betul soal tindakan korupsi.

"Perilaku Pimpinan KPK aneh dan keterlaluan. Apakah tidak paham atau tidak peduli terhadap Korupsi."

"Ketika menyebut Koruptor sebagai penyintas (korban), lalu pelakunya siapa? Negara?," tulis dia.

Ia pun disinyalir menyinggung soal beberapa pegawai KPK yang kompeten, diberhentikan karena polemik tak lolos TWK.

"Pantas saja mau jadikan koruptor sebagai penyuluh antikorupsi. Pegawai yg kerja baik disingkirkan," imbuh dia.

Komentar Novel Baswedan terhadap rencana merekrut mantan narapidana koruptor menjadi penyuluh antikorupsi.

Baca juga: KPK Tahu Keberadaan Harun Masiku, Mengapa Belum Ditangkap?

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini