Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasti lebih mengetahui kinerja dan tantangan kabinet saat ini.
"Kami PKB akan dukung apapun yang menjadi keputusan presiden (terkait isu reshuffle-red)," kata Jazilul, ketika dihubungi.
Meski salah satu kadernya duduk di kementerian yang diisukan bakal terkena perombakan, PKB tak mempermasalahkan. Bagi mereka, jika reshuffle terjadi itu demi kemaslahatan bersama.
"Jika reshuffle (terjadi), maka sedapat mungkin gunakan kaidah pesantren yaitu 'tasharraful imam alal raiyyah manuthun bi maslahah'. Artinya kebijakan pemimpin harus selaras dengan kemaslahatan bersama," imbuhnya.
Sementara Partai Golkar tak banyak berkomentar perihal isu reshuffle. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Paulus mengatakan selama pertemuan tujuh parpol dengan presiden tak ada pembahasan mengenai perombakan kursi menteri.
Baca juga: PAN Gabung Koalisi Jokowi, PKS Tetap Teguh Pendirian Jadi Oposisi: No Problem at All
"Yang jelas kemarin tidak membahas itu (reshuffle), katakan PAN minta apa, kemudian presiden memberikan apa, tidak ada," ujar Lodewijk, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/8/2021).
Lodewijk lantas hanya menyampaikan bergabungnya PAN akan menguatkan pengambilan keputusan agar lebih bulat lagi di parlemen.
"PAN sudah bergabung dengan koalisi ini sehingga diharapkan solidaritas lebih bagus. Keputusan-keputusan terutama di DPR bisa lebih kuat lagi," ujarnya.
Lain halnya dengan Gerindra yang terdapat perbedaan cara penyampaian oleh kadernya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan partainya menyerahkan sepenuhnya masalah reshuffle kepada presiden.
"Kalau bicara reshuffle saya sudah berulang-ulang bahwa itu hak prerogatif dari presiden. Dan kami tidak mau berandai-andai dan semua kita serahkan kepada presiden," kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/8/2021).
Sementara kader Gerindra lainnya yaitu Arief Poyuono secara gamblang menyatakan PAN harus masuk dalam kabinet, sehingga reshuffle harus dilakukan.
Apalagi menurutnya, PAN memiliki kader-kader mumpuni yang bisa membantu pemerintahan menghadapi dampak Covid-19.
"Kalau untuk reshuffle kabinet memang wajib dilakukan oleh Jokowi, karena kader PAN harus bisa masuk dalam kabinet dengan telah bergabungnya ke koalisi," kata Arief, ketika dihubungi.