Mahfud juga menegaskan bahwa orang Madura harus selalu hadir memberi kontribusi terhadap kemajuan bangsa.
Hal serupa juga ditegaskan budayawan dan penyair asal Madura, D Zawawi Imron.
Menurutnya, orang Madura punya tugas untuk mengharumkan Indonesia.
Baca juga: Mahfud MD: Hakim Tidak Boleh Hanya Dibelenggu Undang-Undang Karena Jual Beli Bisa Terjadi
Menurut Imron tidak ada alasan orang Madura tidak cinta Indonesia.
"Kita perlu punya semangat seperti (Raden) Trunojoyo untuk mengharumkan Madura yaitu dengan memperbagus tatakramanya. Dari Madura untuk Indonesia, orang Madura perlu mengharumkan Indonesia, kita bersujud di bumi Indonesia, bila saatnya kita mati kita akan tidur dalam pelukan bumi Indoensia. Tidak ada alasan orang Madura untuk tidak cinta Indonesia, tidak cinta tanah air," kata penulis buku Bulan Tertusuk Lalang itu.
Sementara itu, Chairul Anam Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia yang juga mahasiswa doktoral Universitas Charles di Praha, Republik Ceko mengungkapkan pentingnya peningkatan sumberdaya manusia agar bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa.
Menurut pria asal Bangkalan tersebut investasi bidang pendidikan akan mendorang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan produktifitas.
"Bapak saya tidak lulus SD, ummi saya tidak sekolah, tapi selalu mendorong putra-putranya sekolah dengan berbagai keterbatasan. Pendidikan paling penting dalam peningkatan sumberdaya manusia," kata Anam.
Selain dihadiri empat bupati di pulau Madura, turut hadir tokoh Madura lainnya di antaranya mantan Kapolri Badrodin Haiti.
Selain itu hadir pula tokoh Madura dari berbagai daerah di Indonesia dan diaspora Madura di berbagai belahan dunia antara lain Amerika, Ceko, Mesir, Jerman, Denmark, Belanda, Australia, Jepang, Arab Saudi, Kanada, Tunisia, Kuwait, Malaysia, Brunei, dan Singapura.