TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyebut saat ini pihaknya tengah berupaya menerapkan tiga strategi demi bangkit melawan pandemi.
Ketiga strategi tersebut yakni berupaya menerapkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Hal tersebut, kata Sandi, dilakukan sebagai wujud nyata pemerintah hadir dalam memberikan manfaat ekonomi bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Sehingga, meskipun di masa pandemi ini, diharapkan para pelaku sektor parekraf dapat meningkatkan kapasitas dan kreatifitas.
Khususnya dengan mengoptimalkan cara kerja digital, seperti sekarang ini.
Baca juga: Sandiaga ke Pelaku Parekraf: Tangkap Peluang saat Pandemi Lewat Digitalisasi
Baca juga: Sandiaga Janji Advokasi Perbaikan Infrastruktur di Desa Wisata Saribu Gonjong
"Kemenparekraf berupaya terapkan tiga strategi utama, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk menjadikan parekraf menang di masa pandemi."
"Hal ini sebagai wujud nyata pemerintah hadir untuk memberikan manfaat ekonomi."
"Sehingga pelaku sektor parekraf bisa meningkatkan kapasitas dan kreatifitas khususnya dimasa digital seperti sekarang ini," kata Sandiaga saat memberikan sambutannya dalam kegiatan Bimbingan Teknis dan Pameran Karya untuk Indonesia secara virtual di kanal YouTube Kemenparekraf, Minggu (29/8/2021).
Untuk itu, pihaknya saat ini tengah fokus menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam meningkatkan kemampuan baru bagi para pelaku parekraf, yakni meningkatkan up sklilling atau re-skilling.
Baca juga: Seni Visual: Pengertian, Jenis, dan Unsur-unsur Seni Visual
"Kemenparekraf tengah fokus menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berpihak dan berkeadilan pada masyarakat."
"Salah satunya peningkatan up sklilling atau re-skilling kepada para pelaku parekraf," tambah Sandi.
Program-program tersebut akan difokuskan pada pengembangan desa wisata Indonesia.
Termasuk memastikan program seperti CHSE akan diperluas dan ditingkatkan.
"Tidak hanya itu Kemenparekraf juga terus menggelar program yang tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat seperti fokus pada pengembangan desa wisata Indonesia."
"Ini untuk memastikan program-program seperti CHSE, akan diperluas dan ditingkatkan," terang Sandi.
Baca juga: Kemenparekraf Serahkan Donasi Oksigen Konsentrator dari Trip.com Ke Kementerian Kesehatan
Dilansir laman chse.kemenparekraf.go.id, CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya.
Dengan maksud, untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Termasuk juga mempercepat vaksinasi, khususnya bagi para pelaku parekraf dan masyarakat umum. Sehingga, herd imunnity dapat segera terbentuk.
"Yang tidak kalah penting kita juga mempercepat vaksinasi khususnya bagi para pelaku parekraf dan masyarakat umum agar lekas tercipta herd imunnity di Indonesia," kata Sandi.
Ini sebagai wujud nyata strategi adaptasi di masa pandemi.
Baca juga: Kemenparekraf Dorong Pelaku Ekonomi Kreatif Terus Berkembang di Tengah Pandemi
Sementara strategi yang ketiga, Sandi berharap kolaborasi dapat terjalin antara pemerintah, pelaku parekarf juga para stakeholder lainnya.
Strategi ini, kata Sandi, dilakukan untuk dapat menciptakan dan membuka seluas-luasnya lapangan kerja.
Yakni dengan menggelorakan semangat gotong-royong demi dapat meningkatkan ekonomi Indonesia.
"(Untuk itu) mari maksimalkan kolaborasi dan gelorakan gotong-royong sehingga lapangan kerja tercipta dan terbuka seluas-luasnya, serta membantu meningkatnya ekonomi Indonesia," harap Sandi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)