TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak potensi di sektor pangan yang belum dikembangkan secara optimal.
Untuk itu perlu banyak inovasi untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas pertanian.
"Inovasi untuk substitusi ekspor, inovasi untuk meningkatkan daya saing produk pangan,obat herbal, buah-buahan dan potensi-potensi agro maritim lainnya," kata Jokowi dalam Pidato Peringatan Dies Natalis ke-58 Institut Pertanian Bogor (IPB) secara virtual, Rabu (1/9/2021).
Kepala Negara mengaku senang mendengar IPB telah mengarahkan agenda riset dan pengembangan agro maritim.
Hal itu menurutnya merupakan langkah besar dan strategis karena perekonomian Indonesia ke depan akan bertumpu pada ekonomi hijau dan biru.
Selain itu menurut Presiden, Indonesia juga memiliki potensi Kelautan dan perikanan yang sangat besar dan belum tergarap dengan baik.
Indonesia baru mengisi 3 persen dari pasar ikan dunia yang nilainya sudah mencapai USD 162 miliar.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah Berupaya Ubah Mindset Petani dari Pertanian Tradisional Menjadi Modern
" Dengan potensi yang sangat besar itu kita harus fokus untuk mengembangkan agro maritim berbasis inovasi dan teknologi. Kita harus mempercepat agro maritim 4.0 dengan memanfaatkan artificial intelligence, machine learning, teknologi robotic dan auto machine untuk menghasilkan solusi-solusi cerdas berbasis IT sebagai terobosan penting untuk mensejahterakan petani dan nelayan," katanya.
Oleh karenanya Presiden berharap IPB dapat menghasilkan lebih banyak lagi solusi cerdas karena akan memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kemandirian sektor pangan Indonesia. Serta sekaligus bisa menjadi modal penting untuk keluar dari krisis.
"Selamat dies natalis ke-58 kepada IPB. Teruslah berkreasi, berinovasi, wujudkan indonesia sebagai negara agraris dan maritim yang mandiri, yang maju, yang kuat dan menjadi pemenang dalam persaingan global," pungkasnya.